Longsor Gunungan Sampah di Sungai Cisadane Mulai Dikeruk

Toto memastikan, bila perbaikan tanggul yang jebol sepenuhnya masih tanggungjawab pihak ketiga pelaksana proyek pembangunan tanggul di TPA Cipeucang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Mei 2020, 08:39 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 08:39 WIB
FOTO: Turap Penahan Sampah TPA Cipeucang Longsor
Pemandangan sampah yang longsor di TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (23/5/2020). Turap penahan sampah TPA Cipeucang longsor pada 22 Mei 2020 dan hampir menutupi aliran Sungai Cisadane yang berada di sebelahnya. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Tangerang - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan mulai mengangkut atau mengeruk longsoran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, yang memenuhi badan Sungai Cisadane. 

"Sampai hari ini sampah udah ketarik 20 meter," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Toto Sudarto.

Meski demikian, jumlah tersebut belum setengahnya dari total longsoran. Makanya, petugas gabungan yang terdiri dari DLH, Pemadam Kebakaran dan lainnya, terus bahu membahu mengangkut longsoran sampah ke TPA. 

Total, ada 7 alat berat atau eskavator yang dikerahkan untuk mengangkut sampah-sampah tersebut. Meski begitu, Pemkot Tangsel berkordinasi dengan pemerintah pusat agar bisa membantu mengerahkan alat berat dan petugas tambahan. 

"Kami masih minta bantuan kepada pemerintah pusat untuk pinjami alat berat berikut petugas operatornya," kata Toto. 

Perbaikan Tanggul yang Jebol

Sementara, Toto juga memastikan, bila perbaikan tanggul yang jebol sepenuhnya masih tanggungjawab pihak ketiga pelaksana proyek pembangunan tanggul di TPA Cipeucang. Hal tersebut juga tertuang dalam surat resmi perjanjian. 

"Iya betul, karena itu kan masih dalam masa perawatan pihak ketiga," katanya. 

Meski demikian skala prioritas saat ini adalah pengerukan serta pengangkutan sampah sekitar 50 ton yang memenuhi badan Sungai Cisadane. Setelah semua sampah berhasil dikeruk, barulah pelaksanaan perbaikan tanggul yang jebol. 

Bukan hanya soal perbaikan tanggul, pascalongsoran, Toto mengaku, DLH juga menggandeng para pakar dan akademisi yang ahli di bidang konservasi sumber daya air.

Konsep serta keilmuan mereka sangat dibutuhkan untuk ikut membantu merehabilitasi Sungai Cisadane. Toto mengaku sudah ada pihak di Tangerang yang bersedia.

"Profesor tersebut membantu agar tidak terjadi pencemaran air Sungai Cisadane, atau paling tidak ya bisa diminimalisir," kata dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya