Risma Marah soal Mobil PCR, PDIP Kritik Kebijakan Prioritas Pemprov Jatim

Hasto menilai, tindakan BNPB tidak memertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Surabaya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Mei 2020, 12:16 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2020, 12:16 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi emosional Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat tanggapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurutnya, tindakan BNPB mengalihkan dua mobil lab PCR dari Surabaya ke Tulungagung dan Lamongan sangat disayangkan.

"Sangatlah disayangkan, Surabaya membutuhkan bantuan sebab menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Ditambah, Surabaya merupakan kota berpenduduk terbanyak di sana," kata Hasto lewat siaran persnya, Sabtu (30/5/2020).

Hasto menilai, tindakan BNPB tidak memertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Surabaya. Selain itu, para pemangku kepentingan juga diharapkan tidak bermain dalam ego sektoral.

"Kami harap agar Gubernur dan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dapat lebih bijak melihat skala prioritas, perhatikan kepentingan rakyat, tanpa perlu hadirkan rivalitas politik dan menghindari ego," tegas Hasto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kedepankan Kepentingan Rakyat

Hasto meyakini bahwa tugas kader PDIP adalah dengan mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya, termasuk politik.

"Struktur Partai, kepala daerah dan wakil kepala daerah, dan Pimpinan DPRD yang dari PDI Perjuangan wajib membantu rakyat melalui kebijakan relokasi anggaran, bantuan jamu dan obat-obatan, alat pelindung diri, disinfektan, dan juga mendorong gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan," Hasto menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya