Ganjar Pranowo Sosialisasikan Protokol Kesehatan di Tempat Umum

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hampir setiap hari melakukan sosialisasi protocol kesehatan di tempat-tempat umum.

oleh Reza pada 12 Jun 2020, 11:34 WIB
Diperbarui 12 Jun 2020, 11:34 WIB
Pemkot jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sosialisasi protocol kesehatan di tempat-tempat umum.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hampir setiap hari melakukan sosialisasi protocol kesehatan di tempat-tempat umum. Hari ini, Jumat (12/6/2020) Ganjar mengunjungi Pasar Mangkang Kota Semarang yang berada di jalur Pantura Semarang-Kendal.

Pasar ini juga sebelumnya ditutup tiga hari seperti sejumlah pasar lain di Kota Semarang. Kedatangan Ganjar untuk mengecek kondisi pasar pasca ditutup karena adanya temuan kasus positif Covid-19.

Sayangnya saat berada di Pasar Mangkang, Ganjar tak menemukan adanya perubahan berarti. Pasar masih tetap kumuh, taka da jaga jarak, pembeli masih berjubel lalu lalang tanpa menghiraukan protocol kesehatan karena masih banyak yang tak menggunakan masker.

Kondisi ini jelas berbeda dengan Pasar Karangayu Kota Semarang yang sehari sebelumnya dikunjungi Ganjar. Di Pasar Karangayu sudah dilakukan penataan dengan menerapkan protocol kesehatan.

Melihat kondisi itu, Ganjar langsung mencari pengelola pasar yang bertugas. Ia sempat mengunjungi kantor kepala pasar yang berada di lantai dua. Alih-alih bertemu dengan pengurus pasar, kantor itu kosong mlompong. Ganjar pun semakin jengkel dibuatnya.

"Mana ini pengelola pasarnya, kok tidak ada sama sekali. Jam berapa masuk kerjanya," katanya kepada salah satu pedagang.

Tak berselang lama, seorang petugas mendekati Ganjar. Kepada Ganjar, ia menerangkan bahwa bertugas sebagai juru pungut retribusi. Ganjar pun menanyakan kenapa pasar tidak dilakukan penataan.

"Kepala pasarnya mana? Tolong saya dikasih nomor telponnya, mau saya telpon sekarang. Nggak bisa ini kaya gini. Sampean lihat tidak, kondisinya kotor seperti ini, pasar tidak ditata dan berjubel," katanya.

Petugas yang diketahui bernama Muhtadi itu pun memberikan nomor kepala Pasar. Namun saat ditelpon Ganjar, kepala pasar itu tidak mengangkat meskipun terdengar aktif.

Ganjar pun langsung turun dan kembali berkeliling mengecek pasar. Ia masih menemukan banyak pembeli dan penjual yang tidak memakai masker, berdesakan tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang ketat.

"Bapak ibu, kenapa pasar kemarin ditutup, karena ada yang positif. Ini tidak boleh disepelekan, tolong pakai masker, jaga jarak. Kalau ngeyel, tak tutup lagi lho pasarnya," tegas Ganjar.

Gubernur berambut putih ini tampak kecewa karena penutupan pasar tidak diikuti dengan penataan. Kalau hanya ditutup saja, menurutnya itu tidak bisa.

"Kalau tidak diikuti penataan ya tidak bisa, pagi ini saja saya ke sini kondisinya masih belum tertata, masih uyel-uyelan begini. Ini kan bisa berpotensi terjadi penularan lagi. Apalagi pengelola pasarnya nggak ada sama sekali. Biar saya cari pengelolanya nanti, agar ada evaluasi," tegasnya.

Sementara itu, juru pungut retribusi, Mahmudi membenarkan bahwa sebelumnya pasar ditutup tiga hari. Hal itu dikarenakan ditemukan enam orang positif Covid-19.

"Selama penutupan, kami hanya melakukan penyemprotan disinfektan. Penataan tidak kami lakukan," ucapnya.

Di pasar tersebut lanjut dia, ada 400 pedagang yang berjualan setiap harinya. Sementara saat dibuka pertama hari ini, yang berjualan baru masuk sekitar 50 persen.

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya