Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap 49 pedagang Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur positif Corona. Pasar induk tersebut terancam ditutup.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengingatkan, penutupan Pasar Induk Kramat Jati dapat mempengaruhi pasokan pangan di Jabodetabek.
"Pasar Induk Kramat Jati ini berbeda dengan pasar tradisional lainnya. Kalau kita tutup, maka akan berdampak besar pada pasokan pangan, khususnya sayur mayur di Jabodetabek," kata Anwar di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (20/6/2020).
Advertisement
Menurut dia, menghentikan operasional Pasar Kramat Jati demi memutus penyebaran virus Corona berpotensi menimbulkan permasalahan lain dalam ekosistem distribusi pangan masyarakat.
"Saya berpesan kepada jajaran Perumda Pasar Jaga untuk tegas menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar," tegas Anwar.
Dia mengatakan, Pemkot Jakarta Timur tidak memiliki wewenang menutup operasional Pasar Induk Kramat Jati meski ancaman terhadap penularan masih cukup tinggi.
"Ya memang, penularan Covid-19 di lingkungan pasar sampai saat ini masih menjadi masalah serius yang harus kita hadapi," kata Anwar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tertinggi
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan ada 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati positif Covid-19. Ini berdasarkan hasil tes usap kepada 200 dari total 600 pedagang pada Rabu 17 Juni 2020.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, dalam rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Kamis 18 Juni, menyebutkan kasus tersebut merupakan yang tertinggi pada klaster pasar tradisional di Jakarta.
Advertisement