Suami Istri Positif Covid-19 di Bengkulu Meninggal

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, pasangan suami istri yang meninggal dunia tersebut adalah kasus nomor 104 dan 112.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 22 Jun 2020, 00:12 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 00:12 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sepasang suami istri yang terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di Bengkulu meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, pasangan suami istri yang meninggal dunia tersebut adalah kasus nomor 104 dan 112.

Kasus nomor 104 merupakan laki-laki berusia 69 tahun, alamat Kota Bengkulu, mengalami gejala klinis sesak nafas dan nyeri dada serta memiliki penyakit penyerta gangguan jantung dan pembuluh darah. Dia meninggal pada Rabu (17/4/2020).

Istrinya, kasus nomor 112 meninggal dunia pada Sabtu (21/6/2020) dan telah dimakamkan sesuai protokol pencegahan penularan Covid-19.

"Kasus 104 dan 112 ini memang kontak erat dan keduanya dimakamkan dengan proses sesuai protokol penanganan Covid-19," kata Herwan dikutip dari Antara, Bengkulu, Minggu (21/6/2020).

Dengan tambahan kasus positif Covid-19 yang diumumkan hari ini membuat total kasus positif meninggal dunia menjadi sembilan kasus.

Herwan menambahkan, anak dari pasangan suami istri yang positif Covid-19 dan telah meninggal dunia tersebut juga dinyatakan positif terpapar virus corona jenis baru yakni kasus nomor 113.

 


Tracing

Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19  Bengkulu saat ini tengah melakukan penelusuran terhadap siapa-siapa yang pernah kontak dengan tiga kasus tersebut.

Herwan menyebut tidak menutup kemungkinan berdasarkan hasil penelusuran nanti akan ada penambahan kluster penularan baru yakni kluster pasar, mengingat kasus sebelumnya sehari-hari beraktivitas di pasar.

"Kita akan telusuri aktivitas dan kontak mereka di pasar, jika ada indikasi, kita akan lakukan uji cepat (rapid test) massal," pungkas Herwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya