Dukung Pendidikan, K-eco Pax Global Bangun Lab Komputer di Sekolah Tunas Mulia

Bangunan laboratirum dua ruangan bercat hijau saat ini sudah resmi dapat digunakan untuk siswa belajar komputer.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2020, 20:54 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 18:02 WIB
Tunas Mulia
Korea Environment Corporation-Pax Global Group mendirikan bangunan labolatorium komputer di Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Korea Environment Corporation-Pax Global Group mendirikan bangunan labolatorium komputer di Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Tujuannya, untuk membentuk karakter anak agar paham dengan teknologi. 

Peresmian sekaligus serah terima laboratorium dilakukan, pada Selasa, (23/6/2020) oleh perwakilan K-eco Pax Global Michael Sou Myung Ryul, serta Effendi Go dan perwakilan dari DLH DKI Jakarta. 

Direktur Korea Environment Corporation-Pax Global Group, Efendi Go mengemukakan, terdapat dua ruang dalam satu bangunan yang di dirikan. Dua ruang itu diperuntukan untuk kegiatan belajar mengajar praktik dan teori.

“Ini bentuk CSR kami dan sudah di wacanakan sejak tahun lalu. Namun, karena ada beberapa kendala seperti hujan hingga menyebabkan banjir dan bencana (Covid-19). Saat ini baru kita selesaikan,” kata Efendi di Sekolah Alam Tunas Mulia, Selasa (23/6/2020). 

Sekolah Alam Tunas Mulia yang merupakan lembaga pendidikan khusus anak-anak pemulung di Bantar Gebang. Bantuan berupa bangunan dan fasilitas laboratorium komputer merupakan bentuk dukungan pihaknya sebagi mitra kerja Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk kemajuan pendidikan di kawasan Bantar Gebang.

Ia mengungkapkan, nilai bantuan ini kata sekitar Rp 550 juta. Bangunan laboratirum dua ruangan bercat hijau saat ini sudah resmi dapat digunakan untuk siswa belajar komputer.

"Kita lengkapi dengan jaringan internet, 10 unit komputer dan juga CCTV, program kita memang ingin mensuport anak-anak pemulung karena K-eco sendiri bergerak dibidang lingkungan," terangnya.

Dia berharap, bantuan fasilitas laboratorium ini dapat bermanfaat besar. Sehingga, siswa Sekolah Tunas Mulia yang didominasi anak-anak pemulung dapat memiliki wawasan mengenai teknologi.

"Harapan kami dari generasi sekolah anak-anak di sini bisa mengenal teknologi bagaimana mereka bisa mengoperasikan komputer, harapan kami mereka bisa tumbuh," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Terdiri 3 Jenjang

Sekolah Alam Tunas Mulia terdiri dari tiga jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, dan SMP. Saat ini, terdapat kurang lebih 250 siswa yang tengah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

Nadam selaku pengelola sekaligus pendiri yayasan mengatakan, konsep Sekolah Alam yang dibangun merupakan sekolah informal. Siswa PAUD belajar setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, pagi hingga siang hari. Sementara untuk tingkat SD dan SMP belajar tiap Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 13.00 WIB.

"Kita memang tidak setiap hari, karena masih ada beberapa siswa yang oleh orang tuanya bekerja sebagai pemulung, sekolah ini sekolah informal, mereka untuk ujian akhirnya akan ikut ujian kesetaraan," tambah Nadam di lokasi yang sama.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya