Top 3 News: Pengamanan Berlapis untuk John Kei di Rutan Polda Metro Jaya

Top 3 news hari ini, John Kei dituding terlibat kasus penyerangan dan perusakan di Cluster Australia, Perumahan Green Lake, Tangerang.

oleh Maria FloraPramita TristiawatiAdy AnugrahadiLiputan6.com diperbarui 24 Jun 2020, 07:51 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 07:29 WIB
FOTO: John Kei dan Kelompoknya Dibekuk Polisi
John Kei digiring saat rilis kasus premanisme oleh kelompoknya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020). John Kei memerintahkan anak buahnya membunuh Nus Kei dan anggotanya berinisial ER karena kecewa atas tidak meratanya uang hasil penjualan tanah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, kasus penyerangan di Cluster Australia, Perumahan Green Lake City, Tangerang yang diduga dilakukan John Kei dan kelompoknya, membuat pemilik nama lengkap John Refra ini kembali mendekam di jeruji besi. 

Diketahui, John Kei baru saja keluar dari Lapas Nusakambangan 6 bulan lalu setelah mendapatkan pembebasan bersyarat atas kasus pembunuhan. Kini bersama 29 anak buahnya, dia dijebloskan ke Rutan Polda Metro Jaya dengan pengamanan berlapis.

Aksi John Kei dan kelompoknya, pada Minggu siang, 21 Juni kemarin di Perumahan Green Lake diduga untuk menghabisi sang paman, Nus Kei. Nus Kei mengaku kalau dirinya dan John Kei tidak memiliki masalah.

Dia juga menjelaskan bahwa dirinya tengah mengupayakan perdamaian agar kasus tersebut tidak berkepanjangan. Nus Kei mengaku akan menghubungi dan mengumpulkan keluarga besar Kei yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Menurut Nus Kei, dirinya sempat berkomunikasi melalui WhatsApp dengan John Kei. Percakapan tersebut berisi upaya Nus Kei bertemu dengan John Kei.

"WhatsApp ada memang waktu itu betul. Tapi bukan ancam. Saya ajak bertemu. Kalau kita punya masalah selesaikan berdua, jangan libatkan orang lain," ungkapnya.

 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 23 Juni 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Ada John Kei, Rutan Polda Metro Jaya Bakal Diperketat

Banner Infografis John Kei dan Sepak Terjang Kelompoknya. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Banner Infografis John Kei dan Sepak Terjang Kelompoknya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Penjagaan Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya bakal diperketat menyusul masuknya John Kei beserta 29 anak buahnya.

Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas mengaku tengah mempersiapkan pola pengamanan berlapis guna mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan saat John Kei dan anak buahnya menjalani penahanan di Rutan Polda Metro Jaya.

Meski, hingga saat ini Direskrimum Polda Metro Jaya yang menangani perkara John Kei dan anak buahya belum melakukan serah-terima tahanan.

"Sampai saat ini (John Kei) belum masuk ke rutan kita. Belum tahu juga (John Kei) akan ditahan di rutan narkoba atau biasa, nanti kita akan koordinasikan dengan penyidiknya," ujar dia.

 

Selengkapnya...

2. Usai Diserang John Kei, Nus Kei: Jangan Begini Lagi, Kita Harus Tetap Damai

Nus Kei
Nus Kei tetap ingin berdamai dengan John Kei. Dia tak ingin terus dalam kondisi konflik. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Usai rumahnya di Kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh Kota Tangerang, diserang oleh sekelompok orang yang merupakan anak buah John Kei, Nus Kei mengaku tetap ingin berdamai dengan dia. John Kei diketahui merupakan keponakan dari Nus Kei.

"Damailah. Kita ini keluarga harus damai. Dia (John Kei) sudah lakukan (penyerangan), saya sudah menerima dan memaklumi. Ke depan harus damai," ujar Nus Kei di kawasan Green Lake, Selasa (23/6/2020).

Nus Kei mengatakan hubungannya dengan John Kei adalah masih dalam satu silsilah.

Usaha perdamaian agar tak memanjang ke kelompok lainnya, Nus Kei mengaku akan menghubungi dan mengumpulkan keluarga besar Kei yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya.

 

Selengkapnya...

3. Soal ASN Tak Netral, MenPAN-RB: Ada Sekda Ikut Kampanye, Guru Jadi Timses

Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengakui bahwa netralitas aparatur sipil negara (ASN) di daerah tidak seperti yang diharapkan.

ASN kerap menjadi tim sukses pasangan calon tertentu untuk mendulang suara masyarakat.

"Jujur kita akui netralitas ASN kita yang 70 persen itu di daerah tidak terjaga," kata Tjahjo dalam raker bersama Komisi II di kompleks parlemen, Selasa (23/6/2020).

Salah satu profesi ASN yang kerap menjadi timses pasangan calon dalam pilkada adalah guru. Menurut dia, para guru di daerah patut diakui kerap dimanfaatkan sebagai pendulang suara.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya