Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mewanti Presiden Jokowi agar tak salah pilih orang saat reshuffle. Karenanya, menurut Pangi, presiden wajib perhatikan enam kriteria ini.
"Pertama menteri yang bisa bekerja cepat, kedua disiplin, tiga mau bersabar, empat laten terhadap kerja-kerja teknis dan detail, kelima mampu mengimbangi kerja cepat presiden, keenam punya terobosan dan narasi besar memajukan bangsa dan negara," kata analis politik ini saat dihubungi, Rabu (1/7/2020).
Baca Juga
Saat disinggung siapa sosok memenuhi kriteria terkait dan kementerian apa yang membutuhkan menteri baru, Pangi enggan berspekulatif.Â
Advertisement
Namun Pangi mewanti, akan celaka bila Jokowi memilih hanya sebatas memenuhi representasi partai, ormas, profesional, tim sukses dan relawan saja.
"Tunggu saja kehancuran," kritis Pangi.Â
Sebagai pengamat, Pangi mengamini tantangan Presiden Jokowi sudah sangat berat, selain problem kesehatan, krisis ekonomi yang menghantui akan makin berat lagi ke depannya.
"Jika salah mengambil menteri, maka sama saja bunuh diri, harus penuh hati-hati," Pangi menandasi.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ancaman Reshuffle dari Jokowi
Sebelumnya, Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga dan melalukan reshuffle atau perombakan kabinet. Hal ini lantaran Jokowi melihat para jajarannya masih bersikap biasa-biasa saja padahal negara tengah krisis.
Jokowi menyampaikan hal ini dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 18 Juni 2020. Dia berbicara dengan nada tinggi.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Jokowi dalam video dari Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).
Jokowi menegaskan bahwa saat ini perlu langkah-langkah extraordinary atau luar biasa dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berjalan selama tiga bulan.
Terlebih, para menteri dan pimpinan lembaga bertanggung jawab terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
"Ini tolong digaris bawahi dan perasaan itu tolong kita sama. Ada sense of crisis yang sama," tegas dia.
Advertisement