Tips Gugus Covid-19 agar Terhindar Penularan Corona lewat Udara

Hal tersebut didasarkan atas kajian WHO terkait transmisi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

oleh Maria Flora diperbarui 10 Jul 2020, 21:02 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 19:43 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Beredar kabar yang menyatakan bahwa penularan virus Corona Covid-19 bisa melalui level udara atau airborne sempat membuat publik Tanah Air khawatir.

Hal tersebut didasarkan atas kajian Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO terkait transmisi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, termasuk bukti ilmiah baru mengenai virus yang menyebabkan Covid-19

Disebutkan ada sejumlah kemungkinan mode penularan Corona Covid-19. Di antaranya kontak langsung, droplet (air liur), udara (air borne), fomite, fecal-oral, darah, penularan dari ibu ke anak, dan penularan dari hewan ke manusia.

Bahkan dari situs reminya yang dikutip pada hari ini, Jumat (10/7/2020), telah ada laporan terkait penularan Virus Corona lewat udara yang dikombinasikan dengan penularan droplet di dalam ruangan.

Lantas bagaimana tips agar terhindar dari penularan virus Corona lewat udara? Ini sederet penjelasan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mikro Droplet

Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (kuning) muncul dari permukaan sel (biru/pink) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menerangkan tentang perihal penularan virus Corona melalui udara.

"Kekhawatiran masyarakat terkait sebaran penyakit ini yang diterjemahkan bisa disebarkan melalui udara, dari beberapa kali kami mencoba berkomunikasi dengan WHO, sebenarnya kasus ini (meyebar lewat udara) ini lebih cenderung disebarkan oleh mikro droplet, droplet yang sangat kecil," ujar Yurianto saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Karenanya, ucap Yurianto, secara tidak langsung partikel kecil yang keluar dari seorang pengidap Covid-19 dapat bertahan di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara buruk.

Sirkulasi Udara Tidak Baik

Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Akibat sirkulasi yang tidak baik baik di dalam ruangan, partikel droplet yang melayang-layang di udara cukup lama, memungkinkan siapa saja yang berada di ruangan tersebut dan tidak terlidungi masker dengan baik, berpotensi tertular.

Untuk itu dia menegaskan sangat penting memakai masker baik di dalam dan di luar ruangan.

"Maka sangat penting menggunakan masker dengan cara yang tepat baik di dalam atau di luar ruangan untuk mencegah tertular Covid-19," jelas Jubir Covid-19 Achmad Yurianto.

 

Buka Jendela

Karena jika tidak menggunakan masker dengan tepat, lanjut Yuri akan sangat memungkinkan terjadi penularan.

"Upayakan di semua ruang kerja (atau ruan tertutup) untuk dijamin sikrkulasi udaranya berlangsung dengan baik. Bisa dengan membuka jendela, atau angin yang menyedot bisa membuang udara di dalam ruang ke luar," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya