Liputan6.com, Jakarta - Tujuh orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 114 orang yang menjalani swab test di Terminal Baranangsiang Kota Bogor, Jawa Barat pada 10 Juli 2020. Dari ketujuh orang tersebut ada unsur perangkat terminal, masyarakat di sekitar (pedagang), sopir, dan penumpang.
"Tiga orang terkonfirmasi positif warga Kota Bogor, selebihnya dari luar Kota Bogor," ujar Juru Bicara Siaga Corona Kota Bogor Sri Nowo Retno, Minggu (12/7/2020).
Saat ini, tim Deteksi Anti Covid-19 atau Detektif Covid-19 masih melakukan melakukan penelusuran. Hal ini mengingat ada satu orang statusnya belum jelas. Apakah dia penumpang atau sengaja ikut swab test di terminal, karena tes itu terbuka.
Advertisement
"Jadi masih kita tracing. Soalnya infonya baru dapet hari ini dan ada yang (terpapar corona) belum bisa dikontak juga," ujar Retno.
Menurutnya, pihaknya akan melihat apakah tiga warga Kota Bogor yang positif corona dapat diisolasi di rumah secara mandiri atau tidak. Apabila mereka tidak memungkinkan untuk isolasi di rumah, maka akan dirujuk ke Bogor Senior Hospital, Bogor Medical Center atau RSUD.
"Untuk warga luar Kota Bogor kita serahkan ke pemerintah daerah mereka masing-masing untuk segera ditindaklanjuti," kata dia.
Terkait adanya kasus baru di tempat transportasi publik ini, pihaknya menyerahkan penanganan selanjutnya kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mengambil langkah terkait pencegahan penularan di terminal.
"Untuk penanganan seperti apa kami serahkan ke Gugus Tugas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor ini.
Namun untuk melakukan deteksi dini Covid-19 di Kota Bogor, pihaknya akan terus melakukan tes masif di sejumlah tempat yang berpotensi terjadinya penularan virus tersebut.
"Kita masih memiliki 2 ribu alat swab test, rencananya akan dipakai di pedestrian seputar Kebun Raya Bogor dan pusat perbelanjaan modern," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terminal Tak Ditutup
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, adanya temuan positif corona di Terminal Baranangsiang mengindikasikan bahwa potensi penyebaran Covid-19 dari transportasi publik masih menjadi ancaman. Oleh sebab perlu adanya pengendalian secara serius.
"Urusan transportasi publik tanggung jawab bersama dari beberapa pemangku kepentingan," ujar Dedie.
Dengan adanya kasus positif Covid-19 di Terminal Baranangsiang, Dedie menyatakan tidak akan menutup operasional terminal tersebut.
"Jika satu ditutup, semua harus ditutup. Jadi bukan itu solusinya," ujar Dedie.
Namun, pihaknya meminta Kementerian Perhubungan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebab, pengelolaan Terminal Baranangsiang saat ini berada di Kemenhub.
"New Normal bisa dilakukan, asal ada komitmen kuat agar semuanya bisa sehat," ungkapnya.
Dedie menambahkan, untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah akan melaksanakan audit K3 pada semua tempat usaha yang kini sudah beroperasi.
"Ada (rencana audit K3). Sekarang sedang kami siapkan," tandasnya.
Â
Advertisement