Liputan6.com, Bogor - Seorang karyawan swalayan Yogya Junction, Kota Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil tersebut diketahui berdasarkan tes swab di RSUD Kota Bogor.
"Satu orang terkonfirmasi positif dari pegawai Yogya Junction. Saat ini sedang dilakukan pemetaan oleh Tim Surveillance Dinkes dibantu tim deteksi wilayah," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor Dedie A. Rachim, Senin (13/07/2020).
Baca Juga
Dedie menyatakan, swalayan Yogya Junction masuk dalam sektor usaha yang dikecualikan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hanya bahan kelontong dan kebutuhan sehari-hari saja yang buka.
Advertisement
"Yogya Junction ini kami laksanakan sesuai SOP, harus hati-hati dan tidak menimbulkan kepanikan. Mudah-mudahan bukan tanda-tanda ada klaster baru," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengutarakan, satu orang karyawan Yogya Junction terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan dari rangkaian pemeriksaan rapid test mandiri oleh pihak manajemen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lakukan Tracking
Rapid test bekerja sama dengan RSUD Kota Bogor pada 9 Juli 2020 mengikuti SE Menteri perdagangan untuk pelaku usaha harus memastikan karyawannya bebas Covid-19, minimal dengan pemeriksaan rapid test.
"Dari 153 orang yang di rapid test, 1 orang reaktif. Dan setelah dilakukan swab kepada yang bersangkutan, hasilnya positif," kata dia.
Terkait hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor serta GM Yogya Junction untuk bersama-sama menelusuri orang-orang yang pernah kontak erat dengan yang bersangkutan.
"Dijadwalkan semua ODP hari ini untuk di tes swab oleh Dinkes Kota Bogor," ujar Sri.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyatakan, apabila ada temuan kasus positif Covid-19 di mal, rumah makan, toko dan lain-lain, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan tes swab secara menyeluruh dan menutup tempat tersebut sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Harus ditutup dan dilakukan swab test secara menyeluruh," ujar Bima.
Advertisement