Diduga untuk Pesugihan, Ini Kabar Terbaru Jenazah yang Hilang di Makam Bekasi

Sebelumnya, laporan kehilangan jenazah diterima Polres Metro Bekasi sekira pukul 16.00 WIB pada Jumat, 17 Juli 2020.

oleh Maria Flora diperbarui 23 Jul 2020, 08:56 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2020, 08:36 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Kasus pembongkaran makam serta dugaan pencurian jenazah di TPU Desa Karang Bahagia, Bekasi, Jawa Barat hingga kini masih menyisakan misteri.

Belakangan mencuat ke permukaan bahwa kejadian ini dikaitkan dengan ritual pesugihan yang sering digunakan orang untuk tujuan tertentu.

Dalam kurun waktu seminggu, ada dua makam yang dibongkar pelaku. Makam pertama milik seorang nenek yang telah meninggal 2 tahun lalu, sedang makam kedua adalah jenazah yang baru dikubur 3 bulan.

Peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh seorang kerabat korban yang hendak ziarah. Makam sang nenek didapati sudah dalam kondisi terbongkar. 

"Pas saya lihat sudah berantakan gitu makamnya, ada yang gali," kata Satria di Bekasi, Sabtu 18 Juli 2020.

Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi hingga kini terus mengusut tuntas kasus tersebut. Sejumlah saksi telah diperiksa bahkan menurunkan anjing pelacak untuk memburu pelaku pencurian jenazah.

Berikut sejumlah hal terkait hilangnya dua jenazah di makam Bekasi dan temuan baru polisi dari hasil penyelidikan: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. 9 Orang Saksi Telah Diperiksa

Olah TKP Ledakan di Monas
Petugas memasang garis pembatas polisi (police line) di area ledakan sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (3/12/2019). Dalam ledakan itu dua anggota TNI menjadi korban dan mengalami luka. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Dwi Prasetya mengaku, pihaknya telah memeriksa sembilan orang saksi untuk mencari gambaran pencuri jasad. Salah satu yang dimintai keterangan adalah penggali kubur atau makam.

Menurut dia, penggali kubur diperiksa karena didekati anjing pelacak dari unit K-9 saat olah tempat kejadian perkara atau TKP beberapa hari lalu.

"Anjing mengedus tiga titik. Satu titik di antaranya didekat penggali kubur," ujar Dwi, Rabu, 22 Juli 2020. 

 


2. Temuan Rambut Dekat Liang Lahat

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Selain memeriksa saksi, menurut Dwi, penyidik juga sedang mengindentifikasi rambut yang ditemukan sekitar liang lahat yang menganga. Dia menyebut, beberapa helai akan dicocokkan.

"Saat ini sedang kita lakukan pencocokan itu punya siapa, punya orang lain atau bukan," jelas Dwi.


3. Berawal dari Laporan Warga

Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Sebelumnya, laporan kehilangan jenazah diterima Polres Metro Bekasi pada Jumat 17 Juli 2020 sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, seorang warga yang hendak memancing mengaku melihat sebuah kuburan mengangga.

"Dia melihat jam 3 sore, dilaporkan ke kami jam 4 sore. Kami cek ke lokasi ternyata benar sudah tidak ada," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan dia saat dihubungi, Sabtu, 18 Juli 2020. 

Hendra menerangkan, jenazah yang hilang berinisial T meninggal karena sakit pada Maret 2020. Hendra mengatakan, pihaknya telah memeriksa lima saksi untuk mencari pelakunya.

"Sampai saat ini belum menemukan, belum bisa memastikan modus dan motif orang yang melakukan pencurian jenazah ini," jelas Hendra. 

 


4. Dihubungkan dengan Pesugihan

Makam Pemakaman dan Kuburan
Ilustrasi Foto Pemakaman (iStockphoto)

Warga menduga kejadian aneh ini ada hubungannya dengan ritual pesugihan yang sering digunakan orang untuk tujuan tertentu.

"Biasanya kalau bongkar makam begini kemungkinan pesugihan," ujar Satria.

Penemuan tersebut lantas diberitahukan Satria kepada warga lain, yang kemudian dilaporkan ke Polsek Cikarang Utara.

Polisi yang datang ke lokasi pun langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya