PDIP Surabaya Sesalkan Penutupan Sementara Pasar Keputran

Menurut John, keputusan Pemkot untuk menutup pasar terlalu terburu-buru.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Jul 2020, 16:20 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 10:53 WIB
Risma Sidak ke Pasar Keputran Surabaya, Apa Hasilnya?
Risma tiba di Pasar Keputran sekitar pukul 22.00 WIB dengan menumpang bus milik Polrestabes Surabaya. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya John Thamrun mengkritisi kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini soal penutupan Pasar Keputran. John yang juga politikus PDIP itu menilai penutupan pasar tersebut berdampak pada ekonomi masyarakat kecil.

John menyesalkan penutupan Pasar Keputran dengan alasan menghindari penyebaran virus Covid-19, karena ada beberapa pedagang yang terkonfirmasi positif virus asal Wuhan, China itu. Pasalnya, Jhon menganggap pasar tradisional merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Surabaya.

"Sebagai contohnya Pasar Keputran ditutup berdampak ekonomi terhadap harga sayur mayur semakin melonjak dengan penutupan sampai hari ketiga," ujar John di Surabaya, Kamis (23/7/2020).

Menurut John, keputusan Pemkot untuk menutup pasar terlalu terburu-buru. Ia beranggapan bahwa alangkah baiknya pedagang yang terpapar positif Covid-19 cukup di isolasi, bukan berarti mengisolasi pasar secara keseluruhan.

John pun secara gamblang meminta Pemkot untuk segera membuka kembali Pasar Keputran yang rencananya akan ditutup hingga satu minggu ke depan.

 

Isolasi Pedagang Terpapar

"Bagi pedagang yang terpapar positif COVID-19, seharusnya dilakukan isolasi. Bukan berarti pasarnya di isolasi secara secara keseluruhan, melainkan hanya yang di isolasi tempat orangnya yang terpapar COVID-19. Saya minta hari ini Pasar Keputran segera dibuka," kata John.

John sendiri pesimis jika kebijakan yang diambil oleh Pemkot dengan penutupan Pasar Keputran akan membuat para pedagang sadar dan tertib dengan protokol kesehatan. Menurutnya, kebijakan tersebut akan sia-sia jika tak dibarengi dengan edukasi dari pihak PD Surya, dinas kesehatan dan Kabag Humas.

"Kita sama-sama tahu dan saya sering lewat sini. Di lokasi ada Linmas, Satpol PP dan Tentara, tapi begitu orang tidak menggunakan masker itu dibiarkan. Jadi keberadaan petugas tidak efektif, karena mereka tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Tiba-tiba pasar ditutup begini saja dengan mempertaruhkan keadaan perekonomian Surabaya," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya