Liputan6.com, Jakarta - Hasil evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan, bahwa Jawa Barat masuk dalam wilayah yang berisiko rendah penyebaran virus corona.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menyerahkan bantuan sembako kepada warga Kota Sukabumi, Sabtu (25/7/2020).
"Kami mendapatkan evaluasi dari Gugus Tugas Pusat dan mendapatkan kabar baik, Jabar yang merupakan salah satu provinsi terbesar, ternyata masuk ke dalam zona rendah risiko penularan Covid-19. Tentunya Jabar mendapatkan apresiasi," kata Ridwan Kamil sebagaimana dilansir Antara.
Advertisement
Dengan demikian, Pemprov Jabar langsung mengambil langkah untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan membuat kebijakan yang disesuaikan dengan kewilayahan.
"Jika di salah satu kota atau kabupaten ada kecamatan yang warganya tertular Covid-19, tetapi di kecamatan lainnya tidak ada, maka kecamatan yang tidak ada kasus warganya yang positif virus bisa tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Khususnya melaksanakan kegiatan belajar tatap muka," kata Ridwan Kamil mencontohkan.
Meski kecamatan tersebut tidak ada kasus Covid-19, namun protokol kesehatan tetap dilaksanakan untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang belum ada vaksinnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perekonomian Jabar Tidak Anjlok
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini kebijakan baru tersebut harus dilaksanakan dengan maksimal dan berbagai persiapan. Salah satunya untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.
"Meskipun Jabar merupakan daerah berisiko rendah penyebaran Covid-19, tetapi masyarakat harus tetap mentaati anjuran dan peraturan dari pemerintah khususnya dalam melaksanakan protokol kesehatan," tambahnya.
Di sisi lain, Emil juga mengatakan meskipun terdampak pandemi Covid-19, tetapi perekonomian Jabar tidak terlalu goyah atau tidak sampai anjlok, bahkan investasi pun tetap meningkat.
Advertisement