Polisi Tunggu Hasil Lab Forensik Penyebab Kematian Hendri Bakari

Harry belum dapat membeberkan banyak terkait polemik tersebut.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Agu 2020, 14:18 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 13:15 WIB
Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kematian tahanan Polres Barelang atas nama Hendri Alfred Bakarie menjadi sorotan publik. Pasalnya, ada dugaan penganiayaan saat pemeriksaan kasus tindak pidana narkotika yang menjeratnya hingga menyebabkan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Kepualaun Riau Kombes Harry Goldenhart Santoso menyampaikan, pihaknya masih menunggu laporan hasil laboratorium forensik penyebab kematian Hendri Bakarie.

"Masih menunggu," tutur Harry saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (12/8/2020).

Harry belum dapat membeberkan banyak terkait polemik tersebut. Selebihnya, pihaknya memastikan akan melakukan pemeriksaan atas perkara tersebut.

Viral di sosial media pelaku tindak pidana narkotika yang mendadak meninggal dunia usai dilakukan penangkapan dan pemeriksaan. Hal itu dibeberkan dalam akun twitter @apasihkopat.

Dalam cuitannya, keluarga dari tahanan Polres Barelang itu merasa ada kejanggalan atas kematian Hendri Alfred Bakarie. Polisi dituding melakukan penganiayaan hingga menyebabkan meninggal dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dibungkus Plastik dan Lakban

Kapolres Barelang Kombes Purwadi Wahyu Anggoro menyampaikan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan jenazah dari laboratoriun forensik.

"Kita serahkan ke dokter ahli yang bisa simpulkan," tutur Purwadi saat dikonfirmasi, Rabu (12/8/2020).

Jasad Hendri Alfred Bakarie juga diketahui dalam kondisi kepala dibungkus plastik dan lakban. Di sejumlah bagian tubuhnya juga terdapat lebam.

Soal wajah jenazah yang dibungkus, Purwadi mengatakan bahwa itu merupakan kebijakan rumah sakit sebagai penerapan prosedur antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Itu adalah wewenang rumah sakit," kata Purwadi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya