Liputan6.com, Jakarta Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan, pandemi Covid-19 yang membuat perubahan pola kerja memaksa penerapan transformasi digital semakin tak terhindarkan.
"Nanti pasca pandemi, kita sudah berada dalam kondisi di mana transformasi digital seharusnya menjadi hal yang mainstream, jadi bukan kegiatan sampingan dan alternatif," ujar Bambang, Rabu (19/8/2020).
Baca Juga
Menghadapi kondisi tatanan kebiasaan baru dan revolusi industri 4.0 pasca pandemi, Bambang menjelaskan diperlukan peningkatan kemampuan akan ‘literasi baru’ agar menjadi individu yang unggul. Literasi baru yang dimaksud tersebut terdiri dari literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, dan pembelajar sepanjang hayat.
Advertisement
"Saran saya bagi anggota PPI (Pendidikan Profesi Insinyur) adalah tingkatkan selalu kemampuan akan literasi baru," pinta Bambang.
Menristek juga mengungkapkan selain kemampuan literasi baru tersebut, dibutuhkan karakter yang mencerminkan 6C. Yakni, pertama collaboration atau kolaborasi, critical thinking atau berpikir kritis, creative atau kreatif, communication atau kemampuan komunikasi, computational thinking atau kemampuan akan teknologi, dan compassion.
Individu Unggul
"Anda harus mempunyai cara berpikir kritis yang kreatif berinovatif. Kemudian cara bekerja yang komunikatif dan kolaboratif, tidak bisa satu orang memecahkan semua hal dan kita harus bekerjasama,” ungkapnya.
Dengan memiliki kemampuan dan karakter tersebut, Bambang optimis pemuda Indonesia sebagai manusia abad 21 akan mampu menjadi individu yang unggul dalam menghadapi segala tantangan zaman dalam rangka mewujudkan target Indonesia Maju tahun 2045.
Advertisement