Ratusan Napi di Tangerang Siap Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Ratusan napi tersebut akan melewati serangkaian tes kesehatan, sebelum betul-betul masuk klasifikasi relawan uji vaksin Covid-19

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Agu 2020, 09:31 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 09:31 WIB
Seratus napi yang disertai pendamping, akan dikirimkan ke lokasi Asian Games cabang Petahlon, di Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Mereka akan menjadi tim sorak untuk menyemangati para atlit Indonesia yang bertanding.
Seratus napi pendamping penghuni Rutan Klas 1 Jambe, Kabupaten Tangerang, dipersiapkan untuk menjadi tim sorak pada pelaksanaan Asian Games 2018

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rutan Klas I Tangerang, Banten dipersiapkan untuk menjadi relawan uji klinis vaksin virus corona Covid-19.

Kepala Rutan Kelas I Tangerang Fonika Affand mengatakan, ada 419 warga binaan di dalam rutannya yang siap menjadi relawan vaksin Covid-19.

"Dari 1.504 warga binaan, ada 400-an warga yang sudah mencalonkan diri sebagai relawan," ujarnya, Kamis (20/8/2020).

Ratusan WBP tersebut akan melewati serangkaian tes kesehatan, sebelum betul-betul masuk klasifikasi relawan uji vaksin Covid-19. Mereka akan mengikuti tes awal, seperti tes kesehatan apakah layak atau tidak menjadi relawan, kemudian mengisi surat pernyataan siap menjadi relawan.

Dalam hal itu pun, pihak rumah tahanan juga mengupayakan, agar WBP yang ikut berpatisipasi dalam uji vaksin Covid-19 ini merupakan warga binaan yang masuk dalam kategori minimum security.

"Selain kesehatan, dari kita (Rutan) ada kriterianya, di mana WBP yang mau jadi relawan itu minimal sudah jatuh vonis, lalu yang masa tahanannya mau habis dan tentunya minimum security," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tunggu Mekanisme dari Kemenkumham

Kepala Rutan Kelas I Tangerang Fonika Affand
Kepala Rutan Kelas I Tangerang Fonika Affand. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Lanjut Fonika, sejauh ini pihaknya masih mendata WBP yang memang ingin menjadi relawan, selagi menunggu mekanisme dari pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Kita masih data, masih menunggu mekanismenya, apakah nanti tim WBP ini yang dibawa ke lokasi pengujian, atau tim dari pengujinya yang datang ke sini (rutan)," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya