Satgas Covid-19 Sebut Rapid Test Masih Diperlukan

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan, hingga saat ini rapid test masih perlu digunakan untuk kepentingan skrinning.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Agu 2020, 20:48 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 20:04 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut jumlah kasus aktif Indonesia cenderung turun saat konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (13/8/2020). (Dok Tim Komunikasi Satuan Tugas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan, hingga saat ini rapid test masih perlu digunakan untuk kepentingan skrinning, dan bukan untuk mendiagnosis seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.

Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).

"Dan proses skrinning ini apabila ada yang reaktif maka akan dilanjutkan dengan tes swab dengan PCR," ujar wiku.

Dia enggan menjawab soal usulan rapid test dihilangkan bagi yang hendak melakukan perjalanan darat maupun udara. Sebab, Satgas Penanganan Covid-19 tengah melakukan kajian mengenai penggunaan rapid test untuk pelaku perjalanan.

Sehingga nanti, akan disampaikan hasilnya. Apakah di tengah pandemi Covid-19 ini, diperlukan rapid test untuk melakukan perjalanan atau tidak.

"Sekarang belum selesai kajiannya. Jika kajiannya selesai, kami akan memberikan informasi kepada publik," kata Wiku.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tidak Beli

Wiku juga menjelaskan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak pernah membeli alat rapid test Covid-19. Baik produk dalam negeri maupun import.

"Perlu kami sampaikan bahwa rapid test antibodi diperoleh BNPB melalui donasi dari berbagai sumber," kata Wiku

Mantan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini mencatat, jumlah donasi rapid test yang diterima BNPB cukup banyak. Yakni mencapai 1.172.100 unit.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya