Erick Thohir Pastikan Vaksin Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan

Tercatat ada 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan yang siap diterjunkan saat imunisasi massal vaksin Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Sep 2020, 08:29 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 08:29 WIB
Erick Thohir Rapat Perdana di DPR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir memastikan vaksin covid-19 siap digunakan pada awal 2021. Menurut dia, penyuntikkan vaksin Covid-19 diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga bidan.

Hal itu disampaikan Erick Thohir usai koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis 3 September 2020.

"Selain banyak hal yang kami diskusikan, inti pertemuan ini kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin covid-19 siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal," ujar Erick Thohir dikutip dari keterangan persnya, Jumat (4/9/2020).

Dari hasil pemetaan yang diberikan IDI dan PPNI, tercatat ada 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan yang siap diterjunkan saat imunisasi massal vaksin Covid-19. Jumlah itu termasuk pula TNI-Polri.

Erick menuturkan bahwa kriteria serta kualifikasi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendapatkan kesempatan pertama vaksinasi ditentukan oleh pihak IDI dan PPNI. Selain itu, akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 yang bertugas untuk menilai vaksin yang bekerjasama dengan IDI dan Kemenkes.

"Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Upaya Peningkatan Keselamatan Tim Medis

Erick menyebut pertemuan dengan IDI dan PPNI ini juga membahas upaya peningkatan protokol keselamatan dan proteksi bagi tenaga kesehatan yang terus dihantui risiko tinggi di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19. Dia mengatakan nantinya akan diatur kembali pedoman dan pelaksana di lapangan agar kasus tenaga medis yang terdampak Covid-19 bisa ditekan.

"Intinya, protokol keselamatan dan proteksi dokter serta perawat harus mendapat perhatian serius agar tingkat risiko mereka gugur dalam tugas bisa ditekan," tutur Erick Thohir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya