Liputan6.com, Jakarta - Meski sanksi denda dan sosial diterapkan, hingga kini tingkat kepatuhan masyarakat akan bahaya pandemi Covid-19 dinilai masih sangat rendah. Hal ini bisa dibuktikan dengan semakin bertambahnya kasus positif di Indonesia.
Menyikapi hal ini, dokter sekaligus relawan Covid-19 di Tanah Air dr Tirta Mandira Hudhi mengatakan, kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker hanya bisa terwujud apabila tokoh atau orang yang menyosialisasikan juga konsisten menerapkan hal yang sama.
"Masyarakat di lapangan akan meniru apa yang disampaikan oleh orang yang menyosialisasikan. Namun, bila orang yang memberikan info atau anjuran tadi tidak konsisten, maka masyarakat tidak akan patuh juga," kata dia dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).
Advertisement
Tirta mengaku pernah mengalami tekanan tersendiri saat foto dirinya viral di sebuah rumah makan tanpa menggunakan masker. Padahal, sebelumnya ia cukup gencar menyosialisasikan gerakan pakai masker.
Akibatnya, hal tersebut menjadi preseden buruk lantaran selama ini dirinya cukup banyak mengkampanyekan pencegahan Covid-19 di Tanah Air.
"Di sinilah saya tahu dan akhirnya menjaga konsistensi," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Konsistensi
Tirta menambahkan, orang-orang yang mengimbau untuk pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dan protokol kesehatan lainnya secara tidak langsung adalah guru bagi orang lain.
Pada saat edukasi tersebut telah diberikan, maka konsistensinya juga harus dilaksanakan agar kepercayaan masyarakat tidak pudar.
"Jadi, yang menjadi masalah adalah konsistensi dari yang memberikan edukasi," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, konsistensi penggunaan masker tidak bisa hanya dibebankan kepada masyarakat tetapi juga bagi tokoh publik atau orang yang memberikan edukasi.
Advertisement