Liputan6.com, Jakarta - Anggaran penanggulangan banjir Jakarta 2020 dialokasikan Rp 1,2 triliun dari APBD DKI. Jumlah ini kemudian ditambah Rp 700 miliar dari pinjaman Pemprov DKI ke Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf mengatakan, anggaran dari pinjaman akan digunakan pembebasan lahan dan penambahan sumur resapan.
"Tahun ini Rp 1,2 triliun (dari) APBD, terus yang dari SMI yang untuk pembebasan lahan saja yang ada sama sumur resapan, enggak banyak cuma Rp 7 miliar kalau enggak salah, tapi tetap kita upayakan terus sampai tunggu anggaran ini cair," kata Juaini, Rabu (23/9/2020).
Advertisement
Menurut Juaini, untuk program pembebasan lahan untuk cegah banjir, sudah ada beberapa yang terealisasi dan ada pula masih dalam tahap proses pencairan, seperti di lahan di Pesanggrahan, Ciliwung, Sunter, Cipinang Melayu, dan kali Jati Kramat.
Ia berujar untuk pembayaran pembebasan lahan, Dinas SDA juga koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sebab, untuk pembebasan lahan bagi warga yang tinggal di bantaran aliran sungai BPN turut andil dalam pengerjaannya.
"Masih terus kita upayakan percepatannya karena untuk pembebasan lahan perlu kehati-hatian, teliti benar, kan kita kerjasama BPN ketika memang BPN anggap surat ini komplit, sah, baru kita melakukan pembayaran," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jelang Musim Hujan
Sementara itu, sebelumnya Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mendesak Dinas Sumber Daya Air segera mengerjakan aktivitas antisipasi banjir menjelang musim hujan. Desakan itu disuarakan Ida karena belum ada eksekusi dari Dinas SDA untuk penanggulangan banjir.
Dia menyadari, pekerjaan rumah Dinas SDA sekarang minimnya anggaran akibat pandemi Covid-19. Namun, pengendalian banjir harus tetap berjalan meski keuangan Pemprov DKI sedang terganggu.
Hampir semuanya ketunda, cuma untuk program pengendalian banjir harus tetap terlaksana. Saya minta untuk segera dilaksanakan karena kalau lelang butuh waktu, karena ini bulan Agustus, waktu rapat kerja kemarin kepala dinas untuk segera dilaksanakan," kata Ida.
Dia menambahan, hingga saat ini pengerukan waduk masih terkendala karena anggaran di tiap-tiap SKPD sebagian besar dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Namun, dia menuturkan Dinas SDA setidaknya telah merealisasikan kegiatan pengerukan Kali Cipinang, Kali Sunter.
"Kami berharap tahun ini disisakan anggaran untuk normalisasi entah itu di Pesanggrahan, Ciliwung, kami berharap anggaran itu tetap ada, jangan dihapus. Karena saya berharap jangan sampai orang sudah kena Covid tapi malah kena banjir lagi," ujarnya.
Reporter: Yunita Amalia
Merdeka.com
Advertisement