Kala Jokowi Terima Keluhan Tukang Gorengan yang Bangkrut Akibat Pandemi

Jokowi meminta para pedagang dan pengusaha untuk tetap bertahan dan tetap membuka usahanya di tengah pandemi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Sep 2020, 14:57 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 14:56 WIB
Jokowi Blusukan ke Pasar Bogor
Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang sayuran ketika memantau kebutuhan bahan pokok di Pasar Bogor, Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa (30/10). Jokowi ingin memastikan langsung harga bahan kebutuhan pokok di pasar (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memberikan bantuan modal kerja kepada para pedagang kecil terdampak pandemi virus corona (Covid-19) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Dalam kesempatan itu, para pedagang mengeluhkan pendapatannya yang menurun hingga harus gulung tikar akibat pandemi Covid-19.

Salah satunya datang dari Nahrowi. Pria yang sehari-hari menjual gorengan, teh, dan kopi di rumahnya di sekitar Universitas Borobudur, Jakarta itu kini gulung tikar akibat pandemi corona.

"Omzet berapa?" tanya Jokowi seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

"Bangkrut Bapak, mohon izin," jawab Nahrowi.

Biasanya, Nahrowi bisa meraup pendapatan bersih hingga Rp 600.000 dalam sehari. Kini, usahanya harus tutup karena tidak ada pembeli yang mampir ke warungya.

"Bersih 600 (ribu) karena sebelum corona anak-anak driver online (ojek daring) mampir ke saya suka beli kopi, teh. (Sekarang) sama sekali tidak karena tidak ada mereka, otomatis bangkrut," kata Nahrowi.

Dia mengaku akan menggunakan bantuan modal yang diberikan pemerintah untuk membuka usahanya kembali. Adapun bantuan modal yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta per pedagang.

Jokowi mengatakan bahwa pandemi corona tak hanya berdampak pada pedagang kecil, namun juga usaha besar dan menengah. Dia meminta para pedagang bertahan di tengah pandemi dengan tidak menutup usahanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Alasan Harus Tetap Buka

Pasalnya, pemerintah tengah berupaya keras agar vaksin corona sapat segera disuntikkan ke masyarakat. Jokowi sendiri menargetkan vaksin corona tersedia pada awal 2021.

"Jangan sampai ada tutup, harus buka lagi, karena begitu keadaan normal ada yang ngisi yang lain, saat normal bapak usahanya berjalan. Kalau sudah tutup, haduh, untuk mulai lagi tidak mudah karena mungkin akan diisi pesaing yang lain," tutur dia.

"Hati-hati, usaha mikro menengah semua seperti itu, usahakan tapi harus bertahan seperti yang saya sampaikan vaksin bisa disuntikkan," sambung Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya