Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pejabat mengatakan ada dalang di balik kerusuhan unjuk rasa atau demo tolak RUU Cipta Kerja yang disetujui DPR dan pemerintah pekan lalu. Badan Intelijen Negara (BIN) membenarkan pihaknya telah memetakan hal tersebut.
"Iya, pemetaan sudah dilakukan dan sekarang sudah terbukti di lapangan," kata Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, kepada Liputan6.com, Selasa (13/10/2020).
Menurut dia, kini tinggal Kepolisian yang menindaklanjuti kasus dan dalang dari kerusuhan demo memprotes RUU Cipta Kerja itu, sehingga dapat dinaikkan menjadi P21. Dengan demikian, prosesnya nanti bisa dilimpahkan ke Kejaksaan.
Advertisement
"Tinggal tindak lanjut oleh pihak kepolisian untuk dinaikkan menjadi P21 yang selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan. Persidangannya pun akan dilakukan secara terbuka untuk umum sehingga transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi," ungkap Wawan.
Menurut dia, siapa pun bisa melakukan demo, termasuk RUU Cipta Kerja. Namun, jangan melakukan tindakan yang melanggar hukum.
"Demo dipersilakan, tapi jangan anarkistis. Jika anarkistis, maka ada sanksi hukumnya," pungkas Wawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Diungkap Siapa Dalangnya
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait isu tentang dalang di balik aksi demontrasi menolak UU Cipta Kerja. Kabar itu dimunculkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut ada tokoh intelektual yang menggerakkan massa.
SBY pun meminta Airlangga untuk langsung menunjuk hidung pihak yang dituduh menggerakkan massa demo menolak UU Cipta Kerja. Dia mengatakan, tidak baik tudingan itu dibiarkan liar karena membuat masyarakat saling curiga.
"Kalau ditanya begitu paling baik tanyakan kepada beliau-beliau itu, siapa yang dimaksud orang yang menunggangi orang membiayai gerakan itu. Mungkin kalau tidak ada kejelasan ini tidak baik, rakyat saling curiga, tidak baik ke sana kemari beritanya," katanya dalam dialog yang diunggah akun YouTube SBY, Senin (12/10/2020).
Dia membantah tuduhan sebagai pihak yang mendalangi demo UU Cipta Kerja. SBY tidak yakin jika Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, dan BIN menuduh dirinya.
"Saya kok tidak yakin kalau Pak Airlangga, Pak Luhut atau BIN yang dimaksud saya. Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut selama ini baik. Dengan BIN tidak ada masalah. Saya tidak yakin kalau BIN menganggap saya sebagai musuh negara saya kira enggak lah," ujar SBY.
SBY menyarankan pemerintah menindak pelaku yang dianggap menggerakkan dan membiayai pendemo. Supaya tidak dianggap negara membuat hoaks. Sebab, negara perlu mendapat kepercayaan publik
"Kalau memang menggerakkan menunggangi membiayai dianggap negara kejahatan dan melanggar hukum, hukum harus ditegakkan lebih baik disebutkan. Kalau tidak negaranya membuat hoaks, tidak bagus karena kita harus percaya kepada pemerintah kita," terang mantan Ketum Demokrat ini.
Advertisement