Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membantu masyarakat terdampak Covid-19. Kali ini dengan penyaluran Program Padat Karya Tunai atau Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI). Program ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat. Program ini pun telah dijalankan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) yang tersebar di Indonesia.
P3TGAI diharapkan dapat meningkatkan kinerja irigasi desa guna kesejahteraan petani, peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, serta berkontribusi untuk ketahanan pangan. P3TGAI terus digalakkan ke berbagai daerah di Indonesia, satu diantaranya ada di Kabupaten Kuningan yang dijalankan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung.
Baca Juga
Pekerjaan yang dilakukan di Desa Nanggerangjaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat tersebut berupa perbaikan saluran irigasi tersier, peningkatan layanan saluran irigasi dari saluran tanah menjadi saluran pasangan beton ataupun batu kali.
Advertisement
Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Ismail Widadi mengatakan, program P3TGAI merupakan kegiatan yang sudah pernah dilakukan oleh Ditjen SDA Kementerian PUPR dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, dan saat ini menjadi salah satu solusi untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa di tengah pandemi Covid-19.
“Saat ini pandemi COVID-19 masih melanda negara kita, dan ini berimbas pada perekonomian para petani. Tidak hanya itu, banyak juga tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja sehingga banyak yang akhirnya pulang ke desa. Untuk itu, Ditjen SDA mempercepat pelaksanaan P3TGAI, yang diharapkan dapat membantu penghasilan petani dan masyarakat terdampak COVID-19,” lanjut Ismail.
P3TGAI yang dikerjakan oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung sudah menyerap sekitar 2800 tenaga kerja baik dari petani yang memiliki sawah sendiri maupun masyarakat yang terdampak COVID-19.
“Saat ini proses kegiatannya sudah menyerap sekitar 60 persen dari total anggaran yang disediakan, dan untuk menyelesaikan 508 titik lokasi P3TGAI yang menjadi kewenangan kami, ada beberapa hal yang akan kami lakukan untuk menyerap anggaran berikutnya, yaitu secara bertahap. Tahap I ada 287 titik, dan tahap II sisanya 221 titik,” jelas Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung.
Program ini secara ekonomi dapat menambah penghasilan para petani dan masyarakat terdampak Covid-19 melalui upah harian dari pengerjaan P3TGAI, selain itu potensi kehilangan air di saluran irigasi bisa berkurang, sehingga air bisa optimal masuk ke sawah-sawah petani yang bisa berdampak pada meningkatnya produksi dari padi tersebut. Pelaksanaan P3TGAI di lapangan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
(*)