Liputan6.com, Depok - Depok kekurangan relawan pemulsaraan jenazah Covid-19. Sebanyak 25 orang mengundurkan diri, kini hanya sisa 11 orang yang masih aktif membantu pemulsaraan jenazah.
"Kami kekurangan tenaga relawan, sekarang kita lagi berusaha buat menambah tenaga agar pemulsaraan berjalan optimal," terang Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Kota Depok Denny Romulo Hutauruk. Jumat (16/10/2020)
Dibeberkannya, jumlah yang ideal adalah empat orang untuk setiap kecamatan. Depok mempunyai 11 kecamatan, sehingga harus membutuhkan 44 tenaga relawan untuk penanganan jenazah Covid-19.
Advertisement
Dari 11 relawan yang tersisa, tujuh orang pria dan 4 wanita. Hal tersebut membuat pihak BPBD Depok keteteran untuk melakukan pemulsaraan jenazah Covid-19.
"Banyak alasan yang membuat relawan mundur, takut terpapar sampai kerjanya yang berat karena kerjanya 24 jam," terangnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ajak Warga Bergabung
Saat ini, pihaknya terus menggaet masyarakat untuk turut serta membantu tugas pemulsaraan, tentunya dengan dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, serta pelatihan yang sesuai dengan aturan yang ada.
"Ada honornya, pertim 1,5 juta. Satu tim ada empat orang," ungkap Denny.
Tak hanya itu, Ia juga akan menyuplai vitamin demin menjaga imun para petugas agar terhindar dari pemaparan virus. Sebelum bertugas, relawan diwajibkan untuk menjalani swab test.
Diketahui, data Kamis 15 Oktober, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Depok mencapai 5.928 kasus, sembuh 4.364 orang dan meninggal dunia 168 orang.
Advertisement