Polisi Telusuri Dugaan Ada Aktor Intelektual Provokasi Demo RUU Cipta Kerja di Jakarta

Polisi tak berhenti melakukan penyidikan kepada admin yang diduga melakukan provokasi rusuh pada demo tolak RUU Cipta Kerja.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Okt 2020, 16:14 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 16:12 WIB
Sisa-Sisa Halte TransJakarta di Kawasan Bundaran HI
Kondisi halte transjakarta yang dibakar oleh massa perusuh di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Jumat (9/10/2020). Demo menolak omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja diwarnai kericuhan dan pembakaran terhadap sejumlah halte Transjakarta. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tak berhenti melakukan penyidikan kepada admin yang diduga melakukan provokasi rusuh pada demo tolak RUU Cipta Kerja. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan, penyidik terus menelusuri ke level tertinggi pelaku kerusuhan tersebut. Termasuk soal dugaan ada aktor intelektual pada kerusuhan tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan, kita akan kejar sampai mana pun," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/10/2020).

Pencarian aktor intelektual, lanjut dia, dilakukan dengan menangkap para admin yang dinyatakan telah melakukan provokasi dalam demo tolak RUU Cipta Kerja. Hingga saat ini sudah tiga orang terlacak, satu di antaranya masih buron.

"Ada tiga, dua kita tangkap, satu masih buron, kita terus kejar. Mereka semua pelajar STM," jelas Yusri soal provokator demo di Jakarta.

Yusri mengungkap, aksi dilakukan mereka diyakini sudah berbentuk provokasi. Sebab melalui media sosial, Facebook dan Instagram.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jenis Penghasutan

Menurut Yusri, mereka telah melakukan tindakan penghasutan dengan seruan membakar dan membawa benda-beda yang tak sepatutnya dibawa, walau dipastikannya tidak ada demonstran diamankan membawa senjata tajam.

"Karena ini kalau dilihat bagaimana isi dari grupnya itu, bawa apa, ketemu polisi nanti bagaimana. Bikin rusuh bakar ini dan itu, ada di grup itu. Macam-macam disampaikan dalam grup itu, memang sudah penghasutan," Yusri menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya