Mahfud Md Minta Semua Pihak Antisipasi Pelanggaran Protokoler Kesehatan saat Libur Cuti Bersama

Menurut Mahfud, setiap ada libur panjang, selalu ada potensi kerumunan orang. Di masa pandemi, hal tersebut rentan karena berpotensi penularan virus.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Okt 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 15:00 WIB
FOTO: Mahfud MD dan Yasonna Laoly Paparkan Pemulangan Maria Pauline Lumowa
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Menkumham Yasonna H Laoly menyampaikan keterangan terkait pemulangan buron Maria Pauline Lumowa di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (9/7/2020). Maria merupakan pembobol kas BNI Cabang Kebayoran Baru senilai Rp 1,2 triliun. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md meminta semua pihak mengantisipasi potensi kerawanan, terutama penularan Covid-19 di masa libur panjang nanti.

Dia mengingatkan jangan sampai, setelah libur panjang muncul pusat-pusat penularan Covid-19 yang baru.

"Libur Maulid Nabi ada sambungannya liburnya, orang bisa saja mengambil libur lebih awal, kemudian sambungannya sesudah itu, jadi bukan hanya satu hari. Di situ akan terjadi kerawanan-kerawanan yang harus kita antisipasi, yang mungkin tidak kondusif atau tidak sejalan dengan kebijakan pokok protokol kesehatan," kata Mahfud Md saat memberi arahan di Kantor Kemendagri Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Menurut Mahfud, setiap ada libur panjang, selalu ada potensi kerumunan orang. Di masa pandemi, hal tersebut rentan karena berpotensi penularan virus.

"Lalu reunian bagi orang yang pulang kampung biasanya lalu mengumpulkan teman-teman, lalu lupa melanggar protokol kesehatan dan yang akan banyak juga tumpukan karena ada perayaan Maulid karena ini libur Maulid Nabi. Maulidan, itu akan banyak pengajian-pengajian, ada festival-festival biasanya begitu kalau hari Maulid itu," kata mantan Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) itu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Buat Tren Kesembuhan Negatif

[Fimela] Cuti Bersama 2020
Ilustrasi Cuti Bersama 2020 | pexels.com/@thngocbich

Mahfud menegaskan pemerintah tak ingin ada klaster-klaster baru di berbagai tempat. Sehingga penegakan protokol kesehatan yang sudah dilakukan dan  mulai berhasil sekarang ini bisa menurun lagi.

Kondisi itu, menurut Mahfud akan berakibat pada menurunnya tingkat kesembuhan pasien yang sudah bagus.

"Persentase penularan yang juga sudah bagus, tingkat kematian yang juga sudah bagus, karena sedikit, di tingkat kematian itu 3 koma sekian persen, masih lumayan meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, bisa menurun lagi. Nah itu semua harus diantisipasi," kata dia.

Rapat koordinasi yang digelar, menurut Mahfud adalah dalam konteks untuk mengantisipasi agar libur panjang tidak memicu pusat penularan baru.

Mahfud juga menyinggung perayaan Maulid Nabi. Kata dia, Maulid Nabi adalah salah satu peringatan keagamaan. Satu pertanda bahwa negara ini sangat menghargai acara keagamaan. "Namun jangan sampai jadi penularan,” Mahfud menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya