Resmikan Pabrik Gula di Bombana Sultra, Jokowi Puji Pengusaha yang Berinvestasi di Masa Pandemi

Jokowi menjelaskan satu hal yang perlu diperhatikan adalah investasi mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2020, 16:18 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 16:18 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi  menyambangi Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambangi Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, dalam kunjungan kerjanya pada Kamis, (22/10/2020). 

Jokowi mengatakan bahwa investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi.

"Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi," kata Jokowi dalam keterangan pers, Kamis (22/10/2020).

Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.

Jokowi menjelaskan satu hal yang perlu diperhatikan adalah investasi mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasinya, kebun dan pabrik itu dapat menyerap maksimal 15 ribu tenaga kerja.

"Di kala situasi ekonomi seperti ini semua pengusaha pasti wait and see, berpikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru. Keputusan ini patut kita hargai," ungkap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Masih Andalkan Impor

Jokowi juga menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, baru 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri. Sedangkan sisanya, masih harus mengandalkan impor.

"Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Diketahui Jokowi didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi terlebih dahulu meninjau lokasi panen tebu yang berada di areal pabrik terintegrasi.

Selanjutnya, Presiden juga turut meninjau pabrik gula dan gudang penyimpanan yang ada.

Pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden ini dimulai pada awal 2017 silam dan mulai berproduksi pada Agustus tahun 2020 ini.

Kapasitas pengolahan tebu yang mampu dilakukan pabrik tersebut ialah sebanyak 8.000 TCD (ton cane per day) yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya