Hari Santri Nasional, Mendikbud: Jadi Santri yang Ingat Akar Budaya

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Santri Nasional kepada para santri seluruh Indonesia.

oleh Yopi Makdori diperbarui 23 Okt 2020, 09:27 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 09:26 WIB
Semringahnya Nadiem Makarim Saat Tiba di Kemendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim memberi sambutan saat acara lepas sambut di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim datang untuk menghadiri acara lepas sambut sebagai Mendikbud yang baru. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Santri Nasional kepada para santri seluruh Indonesia. Dalam momentum itu, Nadiem berharap agar para santri dapat membanggakan orangtuanya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mengucapkan selamat Hari Santri Nasional. Semoga adik-adik santri yang sedang menimba ilmu selalu menjadi kebanggaan orangtua, bangsa, dan agama," ucap Nadiem dalam sebuah video yang dikirim pada Kamis tengah malam (22/10/2020).

Nadiem juga berpesan supaya para santri selalu mengingat akar budaya keindonesiaan. Dan tak meninggalkan tradisi keilmuan bangsa.

"Jadilah santri yang selalu ingat akar budaya. Ingat tradisi keilmuan dan ingat untuk meneruskan ikhtiar para pendahulunya," pesan Mendikbud.

Terakhir, ia berharap agar supaya para santri dapat bersinergi bersama untuk menyongsong kemajuan Indonesia.

"Semoga kita dapat selalu bergerak bersama untuk mencapai Indonesia maju," tutupnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ditetapkan oleh Jokowi

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Penetapan Hari Santri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2015 silam. Pemilihan 22 Oktober lantaran Jokowi memandang pada tanggal tersebut munculnya Resolusi Jihad NU pada 22 Oktober 1945 yang menggerakkan para ulama dan santri melawan penjajahan.

Menurut Jokowi hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan negara kepada para kiai, alim ulama, para santri dan seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladannya.

"Saya sangat paham dengan sikap kebangsaan para kiai dan santri saat dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Kiai dan santri selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang pertama sesuai dengan tradisi kesantrenan," kata Jokowi, Sabtu, 20 Oktober 2018 dilansir Antara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya