Syarief Hasan: Pesantren Adalah Tempat Belajar Calon Pemimpin Bangsa

Peran pesantren terhadap upaya-upaya kemerdekaan sangat besar, terutama menyangkut peran santri dan ulama yang ikut melawan penjajah

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 23 Okt 2020, 18:26 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 18:26 WIB
Syarief Hasan: Pesantren Adalah Tempat Belajar Calon Pemimpin Bangsa
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan saat menjadi pembicara tunggal pada acara Temu Tokoh Kebangsaan. Acara tersebut berlangsung di Pondok Pesantren An Nidzom Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (22/10).

Liputan6.com, Sukabumi Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan menyayangkan anggapan segelintir orang yang masih suka mendiskreditkan peran pondok pesantren. Salah satunya, seperti yang  menyatakan bahwa pondok menjadi tempat pendidikan bagi calon teroris. Juga pondok merupakan tempat buangan anak-anak yang tidak berprestasi.

Anggapan tersebut menurut Syarief Hasan adalah pemikiran yang keliru dan menyesatkan. Apalagi jika menengok sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Seperti yang ditulis dalam sejarah, peran pesantren terhadap upaya-upaya kemerdekaan sangat besar. Terutama menyangkut peran santri dan ulama yang ikut melawan penjajah 

"Yang benar adalah, pondok merupakan tempat belajar bagi cikal bakal pejuang serta pembela NKRI. Pondok juga menjadi tempat menimba ilmu bagi  para calon pemimpin bangsa di masa depan. Sudah banyak contohnya, dulu sebagian pejuang adalah ulama dan santri  yang belajar di pesantren. Sekarang banyak alumni pondok yang menjadi pemimpin bangsa ini," kata Syarief Hasan saat menjadi pembicara tunggal pada acara Temu Tokoh Kebangsaan.

Acara tersebut berlangsung di Pondok Pesantren An Nidzom Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (22/10). Ikut hadir pada acara tersebut anggota Fraksi Partai Demokrat MPR RI M. Muraz, Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dan Pengasuh Ponpes An-Nidzom Kota Sukabumi KH. Abdullah Mukhtar.

 


Materi Pelajaran di Pesantren Lengkap

Pesantren, menurut Sjarief Hasan memiliki materi pelajaran yang lengkap. Selain pelajaran umum dan agama, para santri juga mendapat pelajaran keterampilan serta akhlak mulia. Bahkan pesantren juga mengajarkan sistem tata negara. 

"Terbukti banyak juga santri yang mengetahui sistem ketatanegaraan kita, termasuk mengerti tentang tugas dan fungsi MPR. Jika pengetahuan ini terus dipoles, akan menjadi bekal yang bagus bagi para santri di masa yang akan datang. Karena itu, bagi para orangtua, kalau anaknya mau maju, jangan segan-segan, sekolahkan mereka di pesantren," kata Syarief Hasan menambahkan.

Sebelumnya, pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren An Nidzom Kota Sukabumi KH. Abdullah Mukhtar, menyatakan terimakasih atas kunjungan Wakil Ketua MPR. Kunjungan itu sangat membahagiakan, baik bagi diri maupun para santri. Khusus bagi santri, mereka bisa memetik pelajaran, sekaligus mengenal wakilnya di DPR RI dan  Pimpinan MPR. 

"Semoga silaturahmi ini terus berlanjut, untuk saling meningkatkan persaudaraan dan merekatkan hubungan pemimpin dengan rakyatnya," kata Abuya KH. Abdullah Mukhtar  menambahkan.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya