Satgas Minta Warga Pulang Libur Panjang Segera Tes Covid-19

Jika hasil testing menunjukkan positif terinfeksi Covid-19, maka segera isolasi atau karantina di fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2020, 20:33 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 20:33 WIB
Tes Swab Mandiri
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Pemerintah menetapkan harga batas tes usap alias tes swab melalui PCR untuk mendeteksi Covid-19 agar mendorong masyarakat melakukan tes secara mandiri. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito meminta masyarakat yang libur panjang akhir Oktober 2020 segera tes Covid-19. Langkah ini untuk memastikan masyarakat tidak terpapar Covid-19 selama libur panjang.

"Masyarakat yang sudah kembali dari perjalanan selama masa libur panjang untuk segera melakukan testing dalam rangka antisipasi bila terjadi atau tertular," katanya dalam konferensi pers, Selasa (3/11/2020).

Jika hasil testing menunjukkan positif terinfeksi Covid-19, maka segera isolasi atau karantina di fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Masyarakat juga diminta mengikuti anjuran tenaga kesehatan selama proses karantina untuk mempercepat proses penyembuhan.

"Sehingga kematian juga dapat ditekan," ujarnya.

Wiku mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam melakukan contact tracing. Menurutnya, keterbukaan masyarakat merupakan kunci utama dalam melacak kontak terdekat pasien Covid-19.

"Kami meminta kepada masyarakat untuk betul-betul mendukung upaya 3T yakni testing, tracing dan treatment," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Testing Menurun di Akhir Pekan

Wiku mengatakan testing Covid-19 menurun pada pekan keempat dan kelima Oktober 2020. Penurunan testing bersamaan dengan libur panjang Maulid Nabi Muhammad.

"Terjadi penurunan cakupan testing menjadi 74,78 persen dan 62,66 persen," ungkapnya.

Wiku menyebut, tren penurunan testing Covid-19 selalu terjadi pada akhir pekan. Ini disebabkan laboratorium di sejumlah rumah sakit dan perguruan tinggi libur.

Wiku menilai, penutupan laboratorium di akhir pekan menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan. Sebab, penurunan testing bisa membuat penularan Covid-19 terus terjadi.

"Ingat bahwa virus ini tidak pernah libur sehingga adanya hari libur bisa diantisipasi ke depannya. Misalnya melalui operasional lab melalui penambahan sif kerja laboran tentu dengan pertimbangan insentif yang memadai," ujarnya.

Satgas sendiri terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya seperti reagen. Sementara jumlah laboratorium pemeriksaan PCR dan tes cepat molekuler yang sudah disediakan pemerintah sebanyak 422, tersebar di seluruh Indonesia.

Reporter: Titin Supriatin

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya