KPK: Butuh Banyak Pahlawan untuk Melawan Korupsi

Firli memandang, penjajah di masa sekarang tidak dapat dikatakan telah sirna. Sebab, saat ini penjajahan bertransformasi bukan lagi kolonialisme, melainkan praktik korupsi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Nov 2020, 13:51 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 13:15 WIB
Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri memberikan keterangan terkait ulang tahun KPK yang ke-16 di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/12/2019). Firli Bahuri mengatakan selama belasan tahun ini capaian KPK banyak dan ke depannya harus lebih baik dari tahun sebelumnya. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan, semangat Hari Pahlawan saat ini diwujudkan dengan sikap antikorupsi. Selain itu, kejujuran dan keberanian juga menjadi ciri hadirnya jiwa pahlawan di era sekarang.

"Kita harus melanjutkan perjuangan mereka, kita mulai dari sikap jujur, berani dan hebat serta antikorupsi," kata Firli dalam keterangan tertulis dalam semarak Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020).

Firli memandang, penjajah di masa sekarang tidak dapat dikatakan telah sirna. Sebab, saat ini penjajahan bertransformasi bukan lagi kolonialisme, melainkan praktik korupsi.

"Jadi butuh banyak pahlawan untuk melawan korupsi yang telah lama menjajah negeri ini, agar penyakit kronis ini dapat benar-benar musnah," kata Firli.  

Firli mengamini, melawan penjajahan atas korupsi tidaklah mudah. Menurut dia, ada lima kunci utama agar seseorang dapat bangkit menang melawan rasuah. Pertama integritas, kedua nilai agama, ketiga budaya, keempat kejujuran, dan kelima tidak diam melihat korupsi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

KPK Ujung Tombak Pemberantasan Korupsi

Firli menambahkan, hadirnya KPK saat ini adalah ujung tombak pemberantasan korupsi. Tindak-tanduknya meneladani pejuang kemerdekaan melawan penjajah dan tidak gentar, meski hanya bersenjata bambu runcing.

"Sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, Insya Allah kami seluruh insan di KPK ikhlas dan siap menerimanya, segala bentuk resiko mulai dari intimidasi hingga keselamatan jiwa dan raga menjadi konsekuensi, harus kami terima," Firli memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya