Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 Mulai Akhir 2020

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau simulasi untuk vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 18 Nov 2020, 10:57 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 10:14 WIB
Jokowi, Vaksin COVID-19,Vaksin Corona Sinovac, Corona, COVID-19, Corona COVID-19
Jokowi melihat langsung uji klinis Vaksin COVID-19 atau Vaksin Corona Sinovac hari pertama di Bandung. Tampak, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Tohir mendampingi Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan program vaksinasi Covid-19 dapat dimulai pada akhir 2020 atau awal 2021. Adapun vaksin Covid-19 diupayakan bisa masuk ke Indonesia selambat-lambatnya Desember 2020.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau simulasi untuk vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal Bogor Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).

"Kita memperkirakan akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun atau di awal tahun, akhir tahun 2020 atau di awal tahun 2021," jelas Jokowi seperti ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Menurut dia, vaksin Covid-19 tak bisa langsung disuntikkan ke masyarakat begitu tiba di Indonesia. Sebab, pemerintah harus mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu.

Kemudian, pemerintah harus menyiapkan logistik yang matang untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain. Adapun cold chain sangat diperlukan untuk menjaga kualitas vaksin Covid-19.

"Setiap vaksin dari produk yang berbeda memerlukan juga model distribusi yang berbeda. Inilah yang apa terus kita siapkan agar nanti ke daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak," kata dia.

Jokowi enggan menyebut kandidat vaksin apa yang akan digunakan. Namun, dia memastikan bahwa vaksin yang nantinya disuntikkan ke masyarakat masuk ke daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga aman digunakan.

"Semua vaksin yang kita pakai itu harus masuk dalam list-nya WHO. Ini wajib harus masuk ke list-nya WHO," ucap Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Baru Sinovac

Seperti diketahui, saat ini komitmen pengadaan vaksin di Indonesia yang berjalan baru dengan Sinovac. Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, tiga data yang menjadi syarat pemberian izin Emergency Use of Authorization (EUA) itu belum bisa dipenuhi oleh Sinovac, baik dari uji klinik di Bandung, di Tiongkok, maupun di Brasil.

"Kami sudah sampaikan pada pemerintah, pada Bapak Presiden dalam hal ini, dan Bapak Menteri Kesehatan bahwa data tidak bisa didapatkan untuk (vaksinasi) minggu ketiga Desember 2020 sehingga tidak bisa diberikan emergency use authorization pada Desember minggu kedua atau minggu ketiga 2020," tutur Penny dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (17/10/2020).

Dengan kondisi tersebut, Penny menegaskan bahwa rencana vaksinasi COVID-19 pada Desember 2020 mundur pada rencana semula yakni minggu ke-3 atau ke-4 Januari 2021. "Dengan data-data sebagaimana yang tadi kami minta," ujarnya.

Meski demikian, Penny mengatakan BPOM mencari dan memberikan alternatif lain yang akan bisa dipilih Kementerian Kesehatan. Menurutnya, bila vaksin COVID-19 sudah datang pada November atau Desember 2020, vaksinasi bisa dilakukan bukan dengan izin penggunaan darurat, melainkan Compassionate Use. Opsi ini juga diberikan oleh WHO

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya