Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berkomitmen bakal mengakselerasi digitalisasi sekolah pada 2021 mendatang. Untuk itu, di tahun depan pihaknya akan memberikan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (IT) kepada sekolah. Misalnya memberikan laptop atau komputer sekolah-sekolah.
"Digitalisasi sekolah, kita bakal akselerasi memberikan laptop-laptop, proyektor dan Wi-Fi-lator kepada sekolah-sekolah agar guru-gurunya dan anak-anaknya punya akses kepada dunia internet ya," tegas Nadiem Makarim dalam perbincangan bersama artis Maudy Ayunda lewat siaran langsung di Instagram pribadi mereka pada Kamis (27/11/2020).
Baca Juga
Hal itu demi memberikan kesempatan bagi para guru dan murid untuk mendapatkan akses pada dunia digital. Nadiem juga akan bekerjasama denggana kementerian lain untuk memperluas jaringan internet ke seluruh pelosok negeri.
Advertisement
"Bagian kita bukan jaringan, tapi kita penggunaannya. Tapi kita akan dukung penjaringan di kementerian lain, akan kita terus koordinasi dengan mereka," ucap Nadiem Makarim.
Sebelumnya, Kemendikbud mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk program Digitalisasi Sekolah pada 2021 mendatang.
“Total dana yang diinginkan untuk digitalisasi sekolah ini sebenarnya mencapai Rp 15 triliun, namun untuk setiap tahunnya baru bisa dianggarkan Rp 3 triliun,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri dalam keterangan tulis, Jumat (6/11/2020).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
15 Laptop Masing-Masing Sekolah
Jumeri menjelaskan, rencananya setiap sekolah akan menerima 15 laptop dan satu access point pada program Digitalisasi Sekolah ini. Laptop yang akan diberikan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti untuk asesmen kompetensi minimun, asesmen nasional, dan praktikum.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa dari segi penggunaannya, laptop dinilai lebih tahan lama daripada tablet. Selain itu, laptop yang dimiliki sekolah itu dapat digunakan oleh siswa atau guru, serta memiliki fungsi yang lebih banyak.
“Salah satu keunggulan kalau kita beli banyak kita bisa membuat produsen itu memanufakturnya di dalam Indonesia dengan menciptakan pekerjaan. Yang penting itu. Bukan merknya yang penting. Yang penting adalah produksinya di sini dan mengerjakan dan ada industri. Jadi itu adalah salah satu alasan kenapa kita beli sekaligus banyak itu bisa membantu produksi di dalam negeri dan mengundang mereka melakukannya,” ujar Mendikbud.
Advertisement