Provinsi Jateng Catatkan Angka Kesembuhan Covid-19 Tertinggi Nasional

Berdasarkan data Satgas Covid-19 pusat per 30 November 2020, Provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama tingkat kesembuhan harian.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 01 Des 2020, 16:41 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 16:41 WIB
Ganjar Pastikan Kasus Aktif Covid-19 di Jateng 7.463, Bukan 10.464
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat evaluasi Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Selasa, (24/11).

Liputan6.com, Semarang Berdasarkan data Satgas Covid-19 pusat per 30 November 2020, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menempati posisi pertama tingkat kesembuhan harian. Tercatat pada hari itu, bertambah sebanyak 1.289 pasien sembuh. Maka secara kumulatif kesembuhan di Jawa Tengah bertambah menjadi 39.570 kasus. 

Sehari sebelumnya atau pada 29 November, kesembuhan di provinsi Jateng mencapai 760 kasus.

"Jawa Tengah hari ini mengalami peningkatan pesat dengan menambahkan pasien sembuh sebanyak 1.289 kasus dan kumulatifnya bertambah menjadi 39.570 kasus. Sehari sebelumnya kesembuhan di provinsi ini sebanyak 760 kasus," bunyi rilis yang disampaikan dalam website resmi Satgas Covid-19 Pusat, Senin (30/11)

Di posisi kedua, DKI Jakarta dengan 915 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 123.984 kasus. Diikuti Jawa Barat menambahkan pasien sembuh sebanyak 703 kasus dan kumulatifnya mencapai 45.049 kasus. Sementara Jawa Timur menempati urutan keempat dengan kesembuhan harian, sebanyak 319 pasien sembuh harian, namun kumulatifnya masih kedua tertinggi mencapai 54.490 kasus.

Sementara, penambahan pasien terkonfirmasi positif pada 30 November kemarin Jawa Tengah menambahkan 899 kasus. Namun secara jumlah kumulatifnya, provinsi ini masih berada di urutan ketiga nasional dengan 55.896 kasus. Jumlah penambahan ini masih jauh dari DKI Jakarta yang pada 30 November, menambahkan sebanyak 1.099 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi sebanyak 136.861 kasus.

Sedangkan, pada kasus pasien meninggal harian Jawa Tengah menjadi kedua terbanyak menambahkan pasien meninggal sebanyak 23 kasus dan kumulatifnya urutan ketiga sejumlah 2.363 kasus. Urutan pertama dipegang Jawa Timur dengan menambahkan pasien meninggal sebanyak 32 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi sebanyak 4.407 kasus

 

Kesembuhan Pasien Covid-19 Terus Bertambah

Kesembuhan pasien dari Covid-19 setiap hari terus bertambah. Dari data Kementerian Kesehatan per 30 November 2020, pasien sembuh hari ini, jumlahnya melampaui penambahan pasien terkonfirmasi positif, yakni bertambah lagi sebanyak 4.725 orang. Penambahan harian ini terus meningkatkan jumlah kesembuhan kumulatif menjadi 450.518 orang atau 83,6%.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sebenarnya itu dinamika yang belum selesai. Maksudnya, kalau semua menginput datanya dengan akurat dan benar, maka nanti akan terbaca performance apakah baik atau buruk.

"Saya hanya minta teman-teman di Jateng nggak usah takut. Karena tindakannya sudah benar. Maka kalau hasilnya bagus ya alhamdulillah, cuman kalau datanya beda dan njeglek seperti itu, ya ini akan berpengaruh," ucapnya ditemui usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (1/12).

Perbaikan data lanjut Ganjar sangat penting dalam penilaian masyarakat sekaligus dalam pengambilan kebijakan. Kalau memang jelek, maka harus ada upaya memperbaiki.

"Tapi kan kita nggak enak, kita sudah kerja keras, kepolisian sudah turun masa terus jelek ada apa. Berarti ada yang keliru. Maka, kita sedang terus mengkonsolidasikan ini," jelasnya.

 

Tes PCR di Jateng Meningkat

Ganjar juga tak menampik, bahwa tingginya angka kesembuhan itu berkorelasi dengan tingginya tes PCR di Jateng. Semakin tinggi pengetesan, maka semakin cepat terdeteksi.

"Dengan begitu, maka bisa segera ditangani dan kemudian sembuh. Performance-nya pasti akan bagus, kecuali kita nggak mau ngetes, maka performance nya terlihat bagus tapi bahaya," ucapnya.

Maka Ganjar menyampaikan pada seluruh jajarannya agar tidak terpengaruh dengan bullying, cacian dan lainnya. Tetap dites terus-terusan dan tidak boleh berhenti.

"Jangan berhenti, terus di tes. Yakinlah bahwa keselamatan itu penting. Soal kita dimarahi orang, itu biasa. Tapi, kita tetep ngetes dan tes kita sudah tertinggi kedua se Indonesia serta dibanding daerah lain yang penduduknya besar, kita tertinggi," pungkasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya