Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak kerap diwarnai dengan perlawanan pasangan calon wali kota atau gubernur dengan kotak kosong. Hasilnya tak sedikit dari mereka yang menang bahkan kalah.
Tahun ini menurut catatan Liputan6.com, ada sejumlah calon kepala daerah yang harus melawan kotak kosong. Di sana ada nama putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramana.
Baca Juga
Ada pula calon petahana Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Apakah keduanya mampu mengalahkan kotak kosong pada Pilkada tahun ini?
Advertisement
Hingga kini penghitungan suara masih terus dilakukan oleh sejumlah lembawa survei, seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan Charta Politika.
Sementara itu, sejumlah pasangan calon (paslon) wali kota dan gubernur yang memiliki lawan tanding di Pilkada 2020, dilaporkan telah mengungguli lawan-lawannya.
Antara lain ada pasangan Gibran-Teguh Prakosa di Pilkada Solo, Romdhan Pomanto-Fatmawati di Pilkada Makassar, dan Eri Cahyadi-Armudji di Pilkada Surabaya.
Melihat hal ini, lantas seoptimis apa para calon kepala daerah yang melaju dalam Pilkada Serentak 2020 meski harus melawan kotak kosong?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hendrar Prihadi
Bertempat di TPS 009 Lempongsari, calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama sang istri dan kedua anaknya tiba sekitar pukul 08.15 WIB, kompak dengan mengenakan kemeja putih.
"Sebagai warga negara yang baik saya mengajak istri dan kedua anak saya menggunakan hak berdemokrasi. Dan saya lihat animo warga di Lempongsari juga sangat bagus dan mudah-mudahan sampai jam satu nanti bisa berjalan lancar," kata Hendi.
Hendi menyerahkan sepenuhnya dan mempercayai KPU dalam penghitungan suara Pilkada Semarang 2020. Tim pemenangan Hendi-Ita juga menggelar hitung cepat.
"Kemungkinan nanti sore akan ada gambaran hasilnya seperti apa," katanya.
Dia pun mengapresiasi pelaksanaan protokol kesehatan di seluruh TPS kota Semarang pada pelaksanaan Pilkada Semarang 2020. Dari cuci tangan sebelum ke TPS, cek suhu tubuh, dibagikan sarung tangan plastik dan selalu jaga jarak.
Advertisement
I Nyoman Giri Prasta
Calon Bupati Badung yang juga petahana I Nyoman Giri Prasta mengatakan, meski melawan kotak kosong di Pilkada 2020, dia optimistis bisa duduk kembali untuk kali kedua. Terlebih, dia mengaku sudah berjuang di Pilkada Badung ini.
"Dalam proses perjuangan adalah berjuang dan mencapai target akan capai," kata Giri di Banjar Pelaga tempatnya mencoblos untuk Pilkada 2020, Badung, Rabu (9/12/2020).
Pria yang berpasangan dengan I Ketut Suiasa ini merasa yakin, meski Pilkada 2020 Badung di tengah pandemi Covid-19, semuanya bisa berjalan lancar.
"Saya menyakini pemilihan Bupati Badung kali ini adalah pemilihan sehat, berintegritas dan partisipasi masyarakat Badung akan meningkat, bagaimana mempunyai rasa tanggung jawab dan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan arah Badung ke depan," jelas Giri.
Adapun Giri Prasta menggunakan hak suaranya di Pilkada 2020 dengan mendatangi TPS nomor 1 di Banjar Pelaga. Dia pun tampak didampingi sang istri Ni Kadek Ceniasih. Meski diguyur hujan, dia tetap tersenyum sumringah.
Anak Pramono Anung
Hanindhito Himawan Pramana mengaku optimistis bisa meraup 85 persen suara masyarakat Kediri.
"Target kemenangan 85 persen. Insyaallah. Karena selama 10 bulan terakhir turun ke masyarakat, euforia masyarakat betul inginkan perubahan artinya perubahan pemimpin baru," kata Dhito, sapaan akrabnya usai memberikan hak suaranya di TPS 15, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, dikutip dari Antara Rabu (9/12/2020).
Calon bupati Kediri yang juga putra Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung itu berharap proses pilkada di Kabupaten Kediri bisa berjalan dengan baik, lancar, tidak ada kegaduhan dan mendapatkan hasil terbaik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.
Ia mengaku lega setelah ikut memberikan hak suaranya di TPS 15 tersebut. Saat ini, ia sudah pasrah dengan hasil yang akan diperolehkan di pilkada ini.
"Sekarang relatif sudah pasrah. Sebelumnya saya lebih banyak berdoa dan sekarang juga berdoa. Cuma sekarang jauh lebih tenang setelah mencoblos (memberikan hak suara)," ujar dia.
Dhito maju bersama Mariya Ulfa sebagai calon Wakil Bupati Kediri. Pasangan ini mendapat dukungan dari banyak partai, baik partai di parlemen maupun nonparleman.
Advertisement