Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bakal turut mendalami kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi saat tengah mengawal rombongan keluarga Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020).
Sebab berdasarkan keterangan Rizieq Shihab terdapat anak-anak yang ketakutan atas peristiwa itu.
Baca Juga
"Nah tentu informasi ini akan kita dalami dan kita sudah melakukan koordinasi juga dengan Komnas HAM dan tentu KPAI akan melakukan kajian-kajian," kata Komisioner KPAI, Jasra Putra kepada Liputan6.com, Kamis (10/12/2020).
Advertisement
Jasra menuturkan, walupun belum mendapatkan laporan secara resmi dari pihak FPI, KPAI akan tetap menjemput bola untuk ikut mendalami kasus tersebut.
"Karena Komnas HAM sudah membentuk tim ya, tentu sinergi dengan Komnas HAM akan kita lakukan karena kan kita punya (forum) sidang HAM teruslah, ada LPSK, ada Komnas HAM, ada Ombudsman, ada Komnas Perempuan. Kita sudah biasa kerja-kerja bareng terkait isu-isu yang perlu direspons sesuai dengan posisi masing-masing," ucapnya.
Saat ini, menurut Jasra pihaknya tengah mengkoordinasikan dengan jajaran komisioner guna menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh. Jika dimungkinkan, kata Jasra anak-anak yang mengalami trauma juga bisa mendapatkan pendampingan.
"Ya tentu SOP di kita bisa jemput bola dan bisa mengundang Rizieq Shihab atau tim ke KPAI untuk diminta klarifikasi terkait dugaan pelanggaran hak anak ya. Apalagi misalnya anak ini mengalami trauma, dari trauma itu kalau ini tidak didampingi oleh para pihak secara baik, ya tentu kita khawatir terkait tumbuh kembang anak," jelas Jasra.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
FPI Minta KPAI Terlibat
Sebelumnya, Pimpinan FPI Rizieq Shihab meminta Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turut terlibat dalam mendalami kasus penembakan enam laskar FPI yang tengah mengawal dirinya beserta keluarga.
Pasalnya, Pimpinan FPI itu menyebut bahwa dalam rangkaian peristiwa sebelum penembakan itu terdapat anak-anak usia balita yang tertekan atas kejadian tersebut.
"Kami minta juga Komnas HAM anak untuk ikut berbuat, karena di dalam kejadian itu ada tiga bayi. Dan masih ada lagi empat balita ditambah satu lagi balita dari seorang anak kerabat kami. Dari kejadian itu tidak kurang 12 wanita, tiga bayi dan enam balita," katanya dikutip dari Youtube FPI, Front TV, Kamis (10/12/2020).
Rizieq meminta agar KPAI tak membiarkan kejadian tersebut begitu saja. Mengingat saat kejadian, kata Imam Besar FPI itu ketiga bayi yang turut serta dalam rombongan terlihat ketakutan.
"Karena mobil itu meluncur tidak wajar, tidak semestinya. Dalam pangkuan kami bayi-bayi tersebut menangis, ibu-ibu itu menangis mereka terteror, terintimidasi. Mereka bukan tidak takut, ini suatu teror yang luar biasa," tegas dia.
Mengingat kejadian itu juga terdapat perempuan, maka Rizieq juga mengharapkan agar Komnas Perlindungan Perempuan ikut terlibat untuk mengadvokasi kasus ini.
"Karena itu sekali lagi, Komnas HAM Perempuan, Komnas HAM Anak mereka semua harus ikut terlibat. Tidak boleh ketidakadilan, tidak boleh kezaliman semacam ini dibiarkan terjadi di negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya.
Seperti diketahui, mengacau pada kronologi penembakan enam laskar FPI oleh aparat negara versi FPI, Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menyebut bahwa justru rombongan kliennyalah yang diserang terlebih dulu. Dia mengungkapkan, klien dan keluarganya diserang di jalan bebas hambatan tersebut.
"Semalam IB (Rizieq Shihab) dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi. Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti," tutur Aziz dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).
Menurut Aziz, dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga itu mendadak rombongan Rizieq Shihab diadang oleh orang tidak dikenal layaknya preman. Mereka lantas melepaskan tembakan ke laskar pengawal.
"Kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," jelas dia.
Aziz menyebut, enam anggota laskar pengawal Rizieq Shihab kini belum diketahui nasibnya. Dia menduga mereka diculik oleh para orang tidak dikenal tersebut.
"Kami mohon doa, agar satu mobil yang tertembak berisi enam orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan. Dan mohon doa juga IB HRS. Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan," Aziz menandaskan.
Sementara, kepolisian menyebut, enam anggota laskar tewas dalam baku tembak.
Advertisement