Komnas HAM Bakal Periksa Polisi yang Terlibat dalam Penembakan 6 Laskar FPI

Ia mengharapkan keterbukaan dari seluruh pihak, baik polisi maupun FPI untuk mengungkap kasus tersebut.

oleh Yopi Makdori diperbarui 21 Des 2020, 19:27 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 19:27 WIB
FOTO: Komnas HAM Uraikan Rancangan Perpres TNI Tangani Terorisme
Komisioner Pemantau dan Penyelidik Komnas HAM RI M. Choirul Anam saat konferensi pers terkait Rancangan Perpres tentang tugas TNI dalam mengatasi terorisme di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Rancangan Perpres itu dinilai berlandas criminal justice system. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal memeriksa anggota polisi yang terlibat dalam peristiwa penembakan laskar FPI di Jalan Tol Jakarta Cikampek kilometer 50 pada Senin dini hari (7/12/2020).

"Oh iya, pastinya itu kami akan memeriksa saksi dari polisi juga. Akan mendalami keterangan dari keluarga korban seperti tadi pagi keluarga korban dan kawan-kawan FPI telah datang ke Komnas HAM memberikan keterangan tambahan," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Menurut Beka, nantinya pihaknya bakal memvalidasi semua keterangan yang berhasil diperoleh. "Dan tentunya kami akan memeriksa lagi keterangan hari ini tadi pagi dengan keterangan sore ini untuk kemudian kami validasi lagi dan kami verifikasi lagi," ujarnya.

Ia mengharapkan keterbukaan dari seluruh pihak, baik polisi maupun FPI untuk mengungkap kasus tersebut.

"Semuanya nanti kami periksa. Jadi kami butuh keterbukaan dari semua pihak bukan hanya ada yang di dalam mobil tapi juga semua petugas polisi supaya terang benderang semua, supaya tidak ada spekulasi kenapa polisi banyak di situ tugasnya apa, ini juga materi dari Komnas HAM," bebernya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Uji Balistik

Sebelumnya, Komnas HAM mengaku telah memeriksa tiga mobil yang terlibat dalam rentetan insiden terbunuhnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50.

Beka mengapresiasi kesediaan polisi untuk mengizinkan Komnas HAM memeriksa ketiga mobil tersebut.

"Kami dari Komnas HAM tekait meninggalnya 6 orang anggota FPI sudah melakukan cek fisik kendaraan. Pertama saya apresiasi hormat setinggi-tingginya atas keterbukaan kepolisian yang sudah memberikan akses seluasnya kepada tim Komnas untuk memeriksa ke dalam-dalam. Kemudian juga menerangkan apa saja yang di dalam tiga mobil ini," ujar Beka Ulung di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Ia menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan itu pihaknya belum bisa menarik kesimpulan apa pun. Menurutnya hal itu masih dikaji secara cermat.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan temen-teman kepolisian di komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak karena butuh analisa lebih dalam lagi. Memang ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti terkait dengan hasil uji balistiknya seperti apa, terus siapa saja yang menembak jadi harus membutuhkan pendalaman," paparnya.

Beka bahkan tak menutup kemungkinan untuk melakukan cek darah para korban yang masih berada dalam mobil tersebut. "Termasuk juga cek darah dari anggota FPI itu, siapa saja yang ada di sudut situ, sudut sini juga butuh pendalaman lagi. Saya kira itu saja yang bisa disampaikan dari kami," ujar dia.

Ia memastikan, pihaknya bakal melakukan uji balistik dan uji sampel darah para korban.

"Kami juga berkomitmen dengan kawan-kawan untuk juga ada tindak lanjut pendalaman yang berkaitan dengan yang sudah saya sampaikan soal uji balistik dan uji darahnya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya