Anies: Ekonomi Jakarta Minus pada 2020, Diprediksi Capai 5,4 Persen pada 2021

Anies mengatakan, Jakarta merupakan daerah paling cepat untuk bangkit dari keterpurukan perekonomian.

oleh Ika Defianti diperbarui 22 Des 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 14:13 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, perekonomian di Jakarta mengalami kontraksi beberapa triwulan pada tahun 2020. Hal tersebut akibat adanya pandemi virus Corona atau Covid-19.

Kata dia, pertumbuhan perekonomian Jakarta saat triwulan ketiga mengalami penurunan hingga -3,83 persen.

"Selama dua triwulan berturut-turut, perekonomian kita mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan kedua sebesar minus 8,23 persen," kata Anies dalam video YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Kendati begitu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengatakan, Jakarta merupakan daerah paling cepat untuk bangkit dari perekonomian tersebut.

Berdasarkan data Bank Indonesia perwakilan DKI Jakarta memprediksikan, pertumbuhan ekonomi Jakarta berada dalam kisaran 5 sampai 5,4 persen pada 2021.

"Dan diharapkan tahun 2022 itu membaik di kisaran 5,8 sampai 6,2 persen," ucap Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

PSBB Jakarta Diperpanjang

Mal di Jakarta Harus Tutup Pukul 19.00
Pengunjung melihat toko di mal Taman Anggrek, Jakarta, Senin (21/12/2020). Anies Baswedan menginstruksikan melalui Seruan Gubernur nomor 17 tahun 2020 agar kegiatan usaha seperti restoran, pusat perbelanjaan diharapkan dapat berhenti beroperasi pada pukul 19.00 WIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, saat ini Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi selama 14 hari ke depan hingga 3 Januari 2021.

Perpanjangan tersebut sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota saat libur Natal dan Tahun Baru.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, persentase pertambahan total kasus terkonfirmasi positif menunjukkan tren kenaikan selama empat pekan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan, kasus Covid-19 di Ibu Kota mencapai 163.111 pada 20 Desember 2020. Angka tersebut meningkat 13,3 persen bila dibandingkan dua pekan sebelumnya yakni 143.961 kasus pada 6 Desember 2020.

"Kami mencatat bahwa kenaikan persentase kasus terkonfirmasi positif signifikan mulai terjadi sejak pertengahan bulan November dan kini stabil di angka 13 persen," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya