Tokoh Papua Usulkan Dana Otsus Papua Ditransfer Langsung ke Kabupaten

Menurut Hamid, dana Otsus harus ditransfer langsung ke daerah agar bisa langsung dirasakan oleh masyarakat bawah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 25 Des 2020, 09:27 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 06:07 WIB
Webinar Otsus dan Pembangunan di Papua diikuti sejumlah tokoh dan pengamat politik. (Ist).
Webinar Otsus dan Pembangunan di Papua diikuti sejumlah tokoh dan pengamat politik. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Presidium Papua, Thaha Al Hamid mendukung keberlangsungan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk Papua. Namun menurutnya, masih ada beberapa persoalan yang harus diperbaiki agar Otsus efektif dan dapat mensejahterakan masyarakat Papua.

"Kami juga apresiasi negara yang menunjukkan sudah banyak uang ke papua. Tapi kenapa ada rakyat yang menjerit? Karena masih ada beberapa permasalahan," kata Al Hamid dalam Webinar  'Otsus dan Pembangunan di Papua', Kamis (24/12/2020).

Menurut Hamid, dana Otsus Papua harus ditransfer langsung ke daerah agar bisa langsung dirasakan oleh masyarakat bawah.

"Otsus di Papua sebenarnya tidak ada problem, jalan saja. Segera jalan. Tapi ada beberapa perubahan. Sebaiknya dana itu ditransfer langsung ke kabupaten. Karena rakyat banyak di bawah. Jangan banyak disimpan di provinsi," ujarnya.

Ia mengakui, perlu juga kritik terhadap internal Papua sendiri dalam mengelola dana Otsus. Ia mengatakan, pejabat Papua sendiri seperti belum siap mengelola uang banyak.

"Papua sendiri tidak siap. Sehingga ketika lihat uang banyak, pejabatnya malah mau jalan-jalan ke Jawa, dan lain-lain," ujarnya.

Sebab itu, perlu adanya penegakan hukum yang tegas jika ada penyelewengan dana Otsus. Dia meminta KPK untuk tidak perlu takut mengusut adanya dugaan korupsi di Bumi Cenderawasih ini. "KPK harus berani. Ngga perlu jadi sarjana untuk tahu korupsi di Papua," tegasnya.

Hamid juga mengimbau kepada sejumlah pihak yang menolak dana otsus Papua untuk tidak emosional. Sebab, ada beberapa kabupaten baru di Papua yang belum memiliki pendapatan sendiri. Sehingga kalau dana Otsus berhenti, maka pemerintahannya pun akan ikut berhenti.

"Otsus ini merupakan win-win solution dan ini adalah kesepakatan bersama. Mau tidak mau, suka tidak suka, jika ada kelemahan mari kita benahi. Hal lain yang harus dibicarakan adalah pengelolaan otonomi kedepannya," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Libatkan Tokoh Adat

Hal senada disampaikan pengamat politik Boni Hargens. Menurutnya, otsus merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Papua.

"Otusus ini bukan masalah, tapi merupakan sebuah penyelesaian masalah. Yang harus dipersoalkan adalah yang selalu memprovokasi papua merdeka dan selalu memainkan isu HAM," ujarnya

Sementara itu, anggota DPD RI asal Papua Barat Filep Wamafma meminta pemerintah untuk melibatkan tokoh adat dan agama dalam menyelesaikan persoalan di Papua.

"Orang papua lebih percaya kepada toko adat, setelah itu agama dan terakhir baru percaya dengan pemerintah," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya