Jasa Raharja Berikan Santunan Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Sebesar Rp 50 Juta

Direktur Operasional PT Jasa Raharja Amos Sampetoding, menyatakan telah memberikan santunan asuransi kecelakaan dalam perjalanan, terhadap korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Jan 2021, 11:28 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 11:27 WIB
FOTO: Tim DVI Polri Evakuasi Kantong Jenazah Diduga Bagian Tubuh Penumpang Sriwijaya Air SJ 182
Tim DVI Polri membawa kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021) dini hari. Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soetta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Operasional PT Jasa Raharja Amos Sampetoding, menyatakan telah memberikan santunan asuransi kecelakaan dalam perjalanan, terhadap korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi. Amos menjelaskan hal tersebut sesuai aturan Undang-undang (UU) No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.

"Kami telah serahkan santunan kepada ahli waris korban Sriwijaya Air yang telah teridentifkasi," kata Amos di RS Polri Bhayangkara Said Sukanto, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).

Terkait besaran santunan, Amos melanjutkan, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15 tahun 2017. Dia berjanji proses pemberian santunan ini akan dilakukan secara cepat.

"Santunan sesuai dengan aturan Menkeu tidak beda tiap korban, sebesar Rp 50 juta per korban," jelas Amos.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Satu Korban Teridentifikasi

Diketahui, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri saat ini telah mengungkap satu identitas korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182. Adapun nama korban ialah Okky Bisma seorang warga Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Okky merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi. Mengacu pada manifes, Okky merupakan pria kelahiran Jakarta 1991. Data-data tersebut dikatakan cocok dengan yang terdapat dalam data E-KTP milik Dukcapil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya