JIK: Blusukan Cara Risma Dalami Masalah dan Temukan Solusi Kebijakan

JIK mengapresiasi penempatan sebanyak 23 orang yang ditemukan dalam hasil penjangkauan selama Mensos Risma melakukan blusukan di wilayah Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2021, 12:22 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 09:43 WIB
risma
Mensos Tri Rismaharini mendatangi lokasi longsor dan menyerahkan bantuan bagi korban di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/9/2021) malam.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Dai dan Mubalig Muda, Jaringan Islam Kebangsaan (JIK) Irfaan Sanoesi menilai blusukan adalah langkah tepat untuk mengakomodasi aspirasi rakyat untuk diterjemahkan ke dalam bentuk kebijakan.

"Menteri atau pejabat apa pun itu kalau berkenaan dengan kebijakan publik, blusukan adalah cara bagaimana pejabat banyak mendengar dari rakyat. Dari aspirasi rakyat itulah kebijakan dapat diciptakan berdasarkan kebutuhan rakyat," ungkap Irfaan.

Irfaan mencontohkan blusukan yang dilakukan oleh Mensos Risma yang kemudian memfasilitasi lima penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ditemukan di Jakarta untuk bekerja di perusahaan BUMN, PT PP Property di Bekasi.

"Saya kira blusukan Mensos Risma dapat dijadikan contoh bagi para elite. Dia memberi solusi konkret bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan memberikan dia pekerjaan. Solusi itu adalah berkat blusukan yang membutuhkan ekstra kerja keras," terangnya.

Selain itu, JIK mengapresiasi penempatan sebanyak 23 orang yang ditemukan dalam hasil penjangkauan selama Mensos Risma melakukan blusukan di wilayah Jakarta ditempatkan di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi Kementerian Sosial.

"Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jakarta. Ada yang tinggal di kolong jembatan, di emperan toko, di gerobak sampah, di pasar, di lapak atau di permukiman kumuh. Kita bersyukur punya Mensos yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup yang layak bagi warga negarannya sehingga negara benar-benar hadir untuk kaum lemah dan termarginalkan," terang Irfaan.

Di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, penerima manfaat dewasa seperti pemulung mulai diberikan keterampilan berwirausaha seperti budi daya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budi daya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka.

"Suatu terobosan penting atas inisiatif Mensos seperti pembuatan kompos dan daur ulang sampah non-organik. Semoga Mensos dapat mengembangkan lebih luas lagi pelatihan wirausaha dan soft skill seperti ini hingga jangkauan ke seluruh pelosok Indonesia," harapnya.

JIK juga mengapresiasi langkah cekatan Mensos Risma menyerahkan bantuan sebesar Rp 15 juta kepada masing-masing keluarga korban bencana longsor di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/9/2021) malam.

"Alhamdulillah Bu Risma sigap dan cepat mendatangi lokasi bencana longsor di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang. Bu Risma juga menyerahkan bantuan Rp 15 juta ke tiap keluarga korban," terangnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pastikan Kebutuhan Korban Longsor

Risma didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam meninjau dapur umum dan tempat pengungsian warga di SD Cipareuag dan TK Alhidayah. Ia juga memastikan, keperluan warga mulai dari tempat istirahat, kasur hingga makanan dan minuman bagi pengungsi terpenuhi.

Risma menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban longsor di Cimanggung. Ia berharap tim yang terlibat bisa secepatnya melakukan evakuasi warga yang kondisinya rentan terjadinya bencana ulang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya