Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 menargetkan akan menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat rute Jakarta-Pontianak itu pada hari ini, Minggu (17/1/2021).
"Dan yang enggak kalah penting juga isi dari CVR itu, harapan kita bisa temukan untuk hari ini," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman MS di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).
Menurut dia, CVR amat diperlukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna melengkapi data investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) tersebut.
Advertisement
"Sementara untuk CVR kita masih mencari jadi hari ini mudah-mudahan kita bisa mendapatkan sehingga bisa melengkapi data yang dibutuhkan KNKT untuk proses penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," ujar Rasman soal pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182.
CVR atau perekam suara kokpit merupakan salah satu bagian dari kotak hitam atau black box pesawat. Fungsi dari kotak hitam adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus Penyisiran
Hari ke-9 evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tim SAR gabungan bakal memfokuskan pencarian di titik dasar laut yang banyak terdapat serpihan pesawat. Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Rasman MS berharap, dengan memfokuskan pada pencarian di titik itu, bagian tubuh korban akan ditemukan.
"Ya tentu lebih difokuskan kepada titik-titik di mana di situ banyak serpihan-serpihan. Karena kalau serpihan di situ otomatis juga kalau nanti masih ada bagian tubuh tidak jauh dari situ," ucap Rasman soal pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).
Sementara untuk di atas permukaan, Rasman menuturkan, tim SAR gabungan bakal memperluas area pencarian. Bukan hanya terbatas di empat titik yang sebelumnya telah ditentukan.
Pencarian di atas permukaan laut, lanjut dia, bergantung pada sejumlah faktor. Misal arah angin dan kondisi cuaca.
"Sementara untuk di atas permukaan, tetap kita tidak fokus pada empat sektor tapi kita perluas, dengan pelajari dari kondisi cuaca khususnya angin. karena angin ini akan membawa arus dan cenderung kepada dari utara ke selatan berarti lebih kepada pantai, pantai utara dari kepulauan ini," ujar Rasman soal Sriwijaya Air.
Advertisement