BMKG Ungkap Asal Suara Dentuman di Malang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan suara dentuman yang terjadi di sekitar kota Malang

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Feb 2021, 19:05 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 19:05 WIB
Petir
Ilustrasi Petir (AFP PHOTO / HECTOR RETAMAL)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan suara dentuman yang terjadi di sekitar kota Malang, Jawa Timur pada Selasa 2 Februari 2021 malam sampai Rabu 3 Februari 2021 dini hari.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dalam rentan waktu tersebut tidak aktivitas gempa. Sehingga tidak bisa dikaitkan suara dentuman tersebut dengan aktivitas gempa bumi.

"Suara dentuman tersebut tidak berasosiasi dengan aktivitas gempa bumi," kata Daryono dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).

Menurut dia, berdasarkan data BMKG, aktivitas petir terjadi menjelang dini hari, bahkan kondisi cuaca di sekitar Kota Malang menjelang dini hari terpantau hujan. Tercatat beberapa aktivitas petir terjadi di sejumlah lokasi, seperti Blitar, Kandangan, Lawang, Mojokerto dan Kota Malang.

Karenanya, Daryono menuturkan, sumber bunyi bisa berasal dari shockwave, seperti meteorit yang meluncur dengan kecepatan supersonik, gunung api, longsoran berskala luas, gempa yang sangat dangkal dan petir dengan kondisi cuaca tertentu bisa menimbulkan suara dentuman.

"Kita melacak aktivitas petir yang ada di Malang dan sekitarnya, kita mendapat data-data valid bahwa dentuman bergelombang berasosiasi dengan aktivitas petir," jelas dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Daryono meminta, masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan suara dentuman tersebut. Fenomena ini bisa saja terjadi mengingat kondisi cuaca hujan yang terjadi di Malang.

"Menyikapi kondisi cuaca saat ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada agar terhindar dari risiko dengan cara mengidentifikasi bahaya, kerentanan dan kapasitas sekitar dalam lingkup keluarga," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya