Pemkot Depok Rencanakan Pembuatan Rumah Sakit Darurat untuk Pasien Covid-19

Pemerintah Kota Depok tengah melakukan upaya pendirian rumah sakit darurat untuk penangan Covid-19.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 06 Feb 2021, 21:07 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2021, 09:52 WIB
RSUD Depok Ditetapkan Sebagai Rumah Sakit Khusus Covid-19
Tim medis berjaga di ruang IGD RSUD Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Akibat keputusan tersebut pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD Depok seperti rawat inap ditiadakan dan dialihkan ke rumah sakit lain, untuk rawat jalan masih beroperasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok tengah melakukan upaya pendirian rumah sakit darurat untuk penangan Covid-19. Pendekatan sedang dilakukan Pemkot Depok bersama BNPB dan TNI untuk memuluskan rencana rumah sakit darurat.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, upaya pendekatan untuk penanganan Covid-19 tidak hanya dilakukan dengan rumah sakit untuk penambahan kapasitas tempat tidur. Rencananya, Pemerintah Kota Depok akan membuat rumah sakit darurat.

"Rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 maupun warga yang melakukan isolasi mandiri," ujar Dadang, Sabtu (6/2/2021).

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5 

Dadang mengungkapkan, untuk mewujudkan rumah sakit darurat Pemerintah Kota Depok sedang bekerjasama dengan Divisi 1 Kostrad. Bila rencana tersebut dapat terealisasi, maka bisa menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.

"Rencananya akan ada 150 tempat tidur untuk rumah sakit darurat," terang Dadang.

Dadang pun mengapresiasi pihak BNPB yang telah membantu menyediakan tempat untuk warga yang sebelumnya melakukan isolasi mandiri di rumah karena Covid-19. Lokasi tersebut berada di Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang UI.

"Total kapasitas tempat tidurnya mencapai 160 tempat," ucap Dadang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tingkat Keterisian Ruang Isolasi dan ICU untuk Pasien Covid-19 di Depok Kembali Turun

Tes Swab Massal untuk Melacak Covid-19 di Depok
Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes swab PCR massal di Kantor Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa (5/1/2021). Puskesmas Pancoran Mas melakukan tes Swab PCR kepada warga yang pernah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, keterisian ruang isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 di Depok, Jawa Barat, berkurang. Kini, tingkat keterisian rumah sakit tersebut di bawah 80 persen.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

"Pada bulan lalu BOR (bed occupancy rate) kita mencapai 85 persen kini telah berada di bawah 80 persen dan kita berhasil menurunkan itu," ujar Dadang.

Dia mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok akan terus berusaha meningkatkan penurunan keterisian di rumah sakit. Salah satunya dengan menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang nantinya digunakan untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

"Saat ini tempat tidur ICU sudah mencapai 70 persen dan isolasi sebanyak 75 persen di Kota Depok," terang Dadang.

Sebelumnya, Dadang tidak memungkiri, peningkatan Covid-19 yang masih terjadi di Kota Depok disebabkan banyak faktor. Dia mencontohkan, masih banyaknya pergerakan orang yang tinggal di Jabodetabek, klaster keluarga dan sejumlah hal lainnya.

"Itu yang menjadi sumbangan kasus banyak terjadi dari faktor tersebut," tutup Dadang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya