Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunakin Sadikin meminta TNI-Polri menggunakan strategi intelijen untuk mengurangi laju penyebaran virus Covid-19. Menurutnya, cara intelijen bisa diandalkan dalam melacak sesuatu.
"Kalau Intelnya kita bagus, cara kita mencapai target operasi mengurangi laju deteksi penularan itu bisa lebih efektif dan efisien, ini saya butuh bantuan, karena enggak mungkin saya bisa lakukan," kata Menkes Budi di acara Rapim TNI-Polri 2021, Senin (15/2/2021).
Baca Juga
Budi meminta TNI-Polri gencar melakukan tiga hal kepada masyarakat. Yaitu testing, tracing dan isolasi.
Advertisement
"Jadi testing kita ngetes musuhnya di sini apa enggak. Dulu pakai teknik interogasi, sekarang pakai swab colok hidung, begitu kita tahu, kita harus tracing," ucapnya.
Budi juga membutuhkan bantuan TNI-Polri berkoordinasi dengan Puskesmas. Jika perlu aparat menggunakan test swab antigen.
"Kalau dibutuhkan melakukan swab antigen tolong dibantu, ini untuk mengidentifikasi virusnya ada dimana, untuk surveillance musuhnya ada dimana, untuk intel musuhnya ada dimana," tuturnya.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sigap Lakukan Tracing
Selain testing, Budi meminta TNI-Polri sigap melakukan tracing atau pelacakan. Menurutnya, untuk mendeteksi orang positif corona dengan cepat dibutuhkan kemampuan TNI-Polri.
"Strategi deteksi adalah tracing, ini yang saya butuh bantuan sama TNI-Polri. Aturan dari WHO setiap orang yang kena dalam 72 jam maksimal, semua kontak eratnya 30 orang harus teridentifikasi, ini hanya TNI-Polri yang bisa," pungkasnya.
Reporter: Genan Kasah
Sumber: Merdeka.com
Advertisement