Tanggapan Anies Saat BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Minus 2,14 Persen

Menurut Anies, salah satu faktor penyebabnya adalah terbatasnya aktivitas masyarakat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Feb 2021, 14:51 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 14:49 WIB
Anies Baswedan. (Foto: Instagram @fery.farhati)
Anies Baswedan. (Foto: Instagram @fery.farhati)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi terkait adanya laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta yang menyebut pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal IV tahun 2020 masih terkontraksi atau minus 2,14 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Menurut Anies, salah satu faktor penyebabnya adalah terbatasnya aktivitas masyarakat.

"Jadi yang perlu digarisbawahi adalah penyebabnya adalah interaksi berkurang, kegiatan transaksi menurun," kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini di Polda Metro Jaya, Kamis (18/2/2021).

Ada pun solusi yang dinilainya efektif untuk bisa memulihkan perekonomian di DKI Jakarta, antara lain memperhatikan kesehatan masyarakat sehingga orang bisa kembali berinteraksi.

"Jadi penyebabnya bukan salah hitung, bukan kurang investasi. Penyebabnya karena interaksi berkurang. Karena itu interaksi harus berjalan kembali. Dengan interaksi berjalan kembali semua kegiatan yang memberikan nilai tambah bisa berjalan baik. Begitu ada nilai tambah, maka menghasilkan pertumbuhan ekonomi itulah kira-kira logiknya," ungkap Anies Baswedan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya