Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menghadiri puncak acara Dies Natalis HMI ke-74 yang digelar di Aula Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis 18 Februari 2021 malam. Pada kesempatan itu, Listyo mengingatkan soal penanganan Covid-19.
Dia mengatakan, untuk menangani pandemi Covid-19 butuh kerja sama seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali pemuda dan mahasiswa seperti HMI.
Listyo memaparkan, saat ini, seluruh dunia tak terkecuali Indonesia tengah mengalami masa-masa sulit dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, situasi ini tidak hanya berdampak kepada kesehatan tapi juga perekonomian dan aspek lain.
Advertisement
"Untuk itu dibutuhkan persatuan dari semua elemen masyarakat," kata Listyo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (19/2/2021).
Acara yang digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan itu, turut dihadiri oleh senior-senior HMI seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kepala BPKM Bahlil Lahadalia serta diikuti oleh tokoh HMI Akbar Tanjung melalui virtual.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Pada sambutanya, Listyo menyadari polarisasi masih terasa dan terus timbul di tengah masyarakat sebagai dampak dari pemilihan kepemimpinan negara. Namun, dia menekankan, perbedaan akan selalu ada di setiap perjalanan pergantian kepemimpinan.
"Kapan kita harus berbeda pendapat dan kapan kita harus bersatu. Itu yang terpenting. Bukan untuk siapapun tapi untuk menjaga NKRI dan membawa negara kita keluar dari masa krisis global ini," tekan Listyo.
Dia juga mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan.
Menurut dia, kalau bangsa tidak bersatu, dikhawatirkan pihak luar akan memanfaatkan kelengahan dan mengambil sumber daya alam yang kita miliki.
"Polarisasi ini belum selsai, kita lagi butuh persatuan karena masalah yang kita hadapi ini serius," terang dia.
Listyo juga mengajak elemen pemuda dan mahasiswa khususnya HMI turut bersama-sama memberikan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan bahasa-bahasa mahasiswa agar lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.
"Ini penting, dan perlu peran dari rekan-rekan untuk mengajak masyarakat dengan bahasa rekan-rekan sendiri. Kalau dengan bahasa mahasiswa ini seperti apa. Intinya adalah keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," pungkas Listyo.
Advertisement