Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengungkap target vaksinasi kepada jutaan masyarakat. Untuk memenuhi target itu, Indonesia melalui PT Bio Farma telah menandatangani perjanjian dengan Sinovac untuk penyediaan 125,5 juta dosis vaksin.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri secara virtual Konferensi Internasional bertajuk 'Tackling The COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives' yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad), Selasa, 23 Februari 2021.
Pemerintah sudah menyusun program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran 181,5 juta jiwa. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan vaksin sebanyak 426,8 juta dosis vaksin
Advertisement
Jumlah itu dibagi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia pada periode Januari hingga Februari 2021. Kemudian periode Februari hingga Juni 2021, ditargetkan 17,4 juta petugas publik dan 21,5 juta warga kategori lansia.gannya diprediksi rampung pada akhir 2021 hingga diproduksi secara massal pada 2022.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Diproduksi Massal 2022
Kemudian, periode Maret atau April hingga Desember 2021, ditargetkan 63,9 juta masyarakat di wilayah kategori risiko tinggi dan 77,4 juta orang lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
"Indonesia melalui PT Bio Farma telah menandatangani perjanjian dengan Sinovac untuk penyediaan 125,5 juta dosis vaksin jadi (3 juta dosis siap digunakan) dari November 2020 hingga Maret 2021 serta penyediaan pasokan vaksin curah (bulk) setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," ucap dia.
Selain dengan Sinovac, kesepakatan pun terjalin dengan Novavax sebanyak 50 juta dosis vaksin, COVAX 54 juta dosis, dan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.
Kebutuhan vaksin pun dilengkapi dengan produksi dalam negeri yang pengembangannya diprediksi rampung pada akhir 2021 hingga diproduksi secara massal pada 2022.Â
Â
Reporter: Aksara Bebey
Sumber: Merdeka.com
Advertisement