Liputan6.com, Bekasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat, sebanyak 5.362 warga korban banjir masih berada di posko pengungsian, hingga Kamis (25/2/2021) sore. Mayoritas warga bertahan lantaran kondisi rumahnya rusak parah akibat diterjang banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, jumlah warga yang berada di pengungsian saat ini sudah berkurang banyak, dari sebelumnya berjumlah 37.792 jiwa.
"Warga masih bertahan karena kondisi rumahnya yang hancur tergerus air maupun masih takut adanya banjir susulan," kata Henri kepada awak media.
Advertisement
Terkait hal ini, Henri menegaskan pihaknya sudah mendata seluruh rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir, untuk kemudian ditindaklanjuti bersama pemerintah terkait.
"Akan dilakukan segera perbaikan rumah yang rusak tergerus arus tanggul jebol Sungai Citarum. Penanganannya bisa dari daerah ataupun pusat," ungkapnya.
Sedangkan untuk titik banjir, kata dia, masih tersisa di tujuh kecamatan dengan ketinggian 10-50 cm. Di antaranya Cabangbungin, Muaragembong, Pebayuran, Sukakarya, Babelan, dan Karangbahagia.
"Personel masih standby di lokasi. Semoga segera surut dan pulih seluruhnya," imbuh Henri.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bantuan Rp 20 Juta untuk Perbaikan Rumah
Sementara Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan, sedikitnya ada 35 KK di Kecamatan Pebayuran yang rumahnya mengalami kerusakan parah akibat luapan Sungai Citarum.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah menyiapkan bantuan untuk perbaikan rumah, masing-masing sebesar Rp 20 juta.
"Rencananya minggu ini kita akan berikan bantuan berupa uang untuk rumah yang hilang sama sekali tergerus air, agar mereka bisa kembali membangun rumahnya," ujar Eka.
Advertisement